SOLOPOS.COM - MUNAS ASITA -- Suasana Munas X Asita di The Sunan Hotel, Solo, Sabtu-Minggu (22-23/10/2011). Munas ini digelar bersamaan dengan Borobudur Travel Mart & Expo di Lor In Hotel. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solo (Solopos.com) – Borobudur Travel Mart & Expo (BTMX) 2011 banjir peminat. Selain berasal dari 80 buyer resmi BTMX, ada tambahan buyer dari peserta Musyawarah Nasional (Munas) X Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) yang juga tengah berlangsung.

MUNAS ASITA -- Suasana Munas X Asita di The Sunan Hotel, Solo, Sabtu-Minggu (22-23/10/2011). Munas ini digelar bersamaan dengan Borobudur Travel Mart & Expo di Lor In Hotel. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

BTMX 2011 digelar di Lorin Hotel, dan Munas X Asita di Sunan Hotel. Panitia BTMX mencatat terjadi 480 transaksi selama temu bisnis Sabtu (22/10/2011). Angka itu terdiri dari 30 deal kontrak, 262 prospek, dan 88 permintaan.

Project Manager BTMX 2011, Sugeng Sugiantoro, saat dihubungi Espos, Minggu (23/10/2011), mengungkapkan temu bisnis Sabtu berlangsung lancar. Bahkan jumlah buyer cenderung bertambah karena ditambah para peserta Munas X Asita yang ingin memanfaatkan momentum BTMX 2011 yang kebetulan dihelat di tempat yang sama. Begitu pun jumlah pengunjung ekspo.

“Kemarin ada beberapa peserta Munas yang mampir ke BTMX. Saya rasa ini menunjukkan tidak ada persaingan dalam hal pariwisata. Semua adalah saling mendukung,” ungkap Sugeng. Dibandingkan tahun 2010 silam, BTMX 2011 menurut Sugeng menunjukkan tren positif. Hal tersebut terlihat dari angka transaksi yang naik tipis dibandingkan tahun lalu. Selain itu, dari sisi pengunjung ekspo, dia juga melihat ada peningkatan. Bahkan dalam hal ini, dia melihat peningkatan tajam. Jumlah peserta dan pengunjung ekspo di BTMX 2011, naik sekitar 10% dibandingkan event yang sama tahun 2010. Melihat hal itu, Sugeng menilai prospek pariwisata di Jawa Tengah bakal cerah di tahun-tahun mendatang.

Di sisi lain, dia menambahkan promosi pariwisata yang dilakukan melalui BTMX memang senantiasa mendatangkan hasil nyata, berupa kontrak kerja sama. Kontrak tersebut dilakukan baik dengan buyer lokal maupun mancanegara. Buyer BTMX 2011 terdiri atas 25 orang dari Malaysia, Thailand, Singapura, Kamboja, dan Amerika Serikat. Sedangkan buyer domestik mencapai 55 orang, tersebar dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Surabaya, Bali, Makasar dan beberapa dari luar Jawa.

Sementara itu Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS), yang juga salah satu perumus program Visit Jateng, Bambang Mintosih (Benk), melihat digelarnya BTMX 2011 dan table top di Munas X Asita dalam waktu yang hampir bersamaan adalah langkah yang buruk. Benk berharap panitia kedua kegiatan ke depan tidak lagi memberi peluang terjadi hal semacam ini. Sebab, dia memandang agenda yang bersamaan datang dan saling terkait berpotensi mengacaukan keadaan.

“Kalau BTMX tamu yang keliling adalah buyer. Sedangkan table top Asita yang rencananya keliling buyer. Prinsipnya sama saja, sama-sama omong-omong, transaksi atau tidak. Sebenarnya akan lebih baik kalau dikoordinasikan dulu, agar tidak bersamaan acaranya, jadi tidak tumpang tindih,” ungkap Benk.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya