SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Detik.com)

Ilustrasi (Detik.com)

Solo (Solopos.com)–Pihak PT Telkom Indonesia mengakui ada kemungkinan distorsi alias penyimpangan informasi saat penawaran paket tagihan tetap (PTT) senilai Rp 75.000/bulan melalui call center.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Terkait hal itu, pihak Telkom berjanji terus melakukan perbaikan. Operational Manager Regional Communication Telkom Jateng-DIY, Widiyoko SW, saat ditemui wartawan, seusai menghadiri pertemuan dengan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Solo, di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Solo, Kamis (3/11/2011), mengatakan Telkom menyadari ada kemungkinan distorsi yang membuat tidak seluruh informasi mengenai program PTT diterima pelanggan.

Sebagai contoh, tak banyak pelanggan tahu bahwa program PTT memiliki kuota telepon tertentu, yang jika tidak digunakan bisa diakumulasi di kuota bulan berikutnya.

“Misalnya PTT memberikan kuota 200 menit telepon lokal. Ternyata hanya dipakai 80 menit. Sebenarnya ada 120 menit tak terpakai yang bisa digunakan di bulan selanjutnya. Begitu seterusnya,” beber Widiyoko.

Seperti diketahui, tujuh pelanggan Telkom mengadu ke BPSK soal kerugian mereka menjadi peserta program PTT Rp 75.000. Pelanggan merasa tidak pernah mengiyakan mengikuti program itu.

Namun, menurut Widiyoko, aktivasi PTT pasti dilakukan berdasarkan persetujuaan pelanggan. Persoalan muncul jika pihak yang dimintai persetujuan bukanlah pemilik line telepon dimaksud melainkan orang lain.

Belum lagi, kelemahan telemarketing, diakuinya mungkin membuat suara petugas call center saat penawaran program terdengar kurang jelas. “Ke depan kami akan perbaiki,” janji dia.

Berdasarkan data Telkom Jateng-DIY, saat ini terdapat 260.339 pelanggan atau 43% dari total sekitar 600.000 pelanggan Telkom pribadi atau personal line, yang mengikuti program PTT.

Dari jumlah sebanyak itu, ternyata hanya sebagian kecil yang bermasalah. Artinya, Widiyoko meyakini masyarakat sebenarnya menikmati program tersebut.

Permasalahan hanya terjadi di kalangan pelanggan yang kebetulan tidak mendapatkan informasi secara jelas, khususnya melalui call center. Penawaran PTT sendiri dilakukan melalui call center dan langsung lewat Plasa Telkom.

(tsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya