Ilustrasi (reuters)
SLEMAN—Teknologi robot akan membantu menghilangkan pekerjaan tak manusiawi sekaligus melahirkan profesi baru.
Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung
Sampai saat ini masyarakat masih skeptis dengan perkembangan teknologi robotik. Selain dianggap menyedot dana besar, keilmuwan ini dikhawatirkan menggusur lahan pekerjaan yang telah ada.
“Berbeda dengan opini kontra yang ada, kami berpendapat sudah saarnya dan harus dimulai keilmuwan robotika di Indonesia,” jelas Dekan Fakultas Teknologi Industri UII, Gumbolo Hadi Susanto saat ditemui dalam persiapan Kontes Robot Nasional Regional III oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) DIKTI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Kampus Terpadu UII, Jumat (3/5).
Diakuinya teknologi robotika dapat menggusur sejumlah peluang kerja. Namun pekerjaan yang dihilangkan hanya terbatas untuk pekerjaan yang tidak manusiawi. Kedepan akan tumbuh varian pekerjaan baru sebanyak 1,3 dari pekerjaan yang dihilangkan.
Sebagai gantinya, keilmuwan robotika akan membutuhkan banyak tenaga terampil yang menguasai sains, teknologi, rekayasa dan matematika untuk mengoperasikan mesin otomasi. Keempat keahlian itu dapat dilatih dalam kompetisi robotika.
Diperkirakan kebutuhan tenaga terampil ini akan meningkat sebanyak 30%. Sebab industri akan membutuhkan lebih banyak robot agar proses produksi berjalan efisien.
Wakil Ketua I Kontes Robot Regional III, Izzati Muhimmah menuturkan terpilihnya UII sebagai tuan rumah acara lantaran kampus tersebut dianggap menunjukan prestasi positif dalam beberapa tahun terakhir.
“Selain itu, dari sisi fasilitas, kami dinilai memenuhi kriteria dari DP2M DIKTI Kemendikbud,” ungkapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
