SOLOPOS.COM - ilustrasi

Teknologi nuklir Indonesia dinilai telah siap untuk membangun PLTN.

Solopos.com, JAKARTA — Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) diklaim lebih aman dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga lainnya, karena dibangun dengan perhitungan keselamatan yang tinggi.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot S. Wisnubroto, mengatakan hingga saat ini di seluruh dunia hanya ada beberapa PLTN bermasalah. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bermasalah di dunia.

“Saya yakin aman. Bandingkan saja kecelakaan PLTU dan PLTN. Yang kami tahu kan PLTN yang bermasalah ada di Chernobyl, Fukushima, Three Mile Island, Athens, Plymouth, dan Jaslovske Bohunice. Bandingkan dengan kecelakaan yang lain, atau kecelakaan pesawat terbang misalnya,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Djarot menuturkan pembangunan PLTN memiliki perhitungan lebih rinci, tergantung dengan kapasitas tenaga listrik yang akan dihasilkan. Hal itu juga yang membuat PLTN relatif lebih aman ketimbang PLTU.

Menurut Kepala Batan, saat ini negara lain sudah mulai melirik nuklir sebagai energi alternatif yang akan dikembangkan. Bahkan, Rusia saat ini menjadi salah satu negara yang agresif melakukan ekspansi untuk membangun PLTN di negara lain.

“Salah satu penghambat pembangunan PLTN adalah adanya kelompok anti-nuklir yang kami juga sangat menghormati pendapatnya,” ujarnya.

Pembangunan PLTN sendiri memang membutuhkan investasi besar, tetapi pada saat PLTN beroperasi hanya memerlukan biaya bahan bakar yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit yang lain.

Hal ini disebabkan oleh bahan bakar nuklir yang mempunyai kandungan energi yang lebih besar dibandingkan dengan bahan bakar fosil ataupun minyak.

Biaya bahan bakar yang rendah ini menjadikan biaya produksi listrik PLTN akan kompetitif terhadap pembangkit lain, serta lebih stabil karena tidak rentan terhadap perubahan harga bahan bakar dunia.

Besarnya biaya pembangunan PLTN dikarenakan biaya pembangunan sesaat atau overnight cost yang mencapai US$2.700 per kWe. Artinya, investor memerlukan sekitar Us$5,4 miliar untuk membangun PLTN dengan kapasitas 2X1.000 megawatt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya