SOLOPOS.COM - Aneka produk kulit produksi IKM DIY saat dipamerkan di sela acara Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6, yang diselenggarakan Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) di Hotel Grand Inna Garuda, Rabu (25/10/2017). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Saat ini Indonesia masuk dalam sembilan besar industri manufaktur di dunia

Harianjogja.com, JOGJA-Persoalan teknologi masih menjadi tantangan terberat yang dihadapi Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Oleh sebab itu, melalui Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik ke-6 yang diselenggarakan Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik (BBKKP), diharapkan mampu mendongkrak inovasi-inovasi teknologi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas IKM. Seminar ini merupakan sarana berbagi dan bertukar pikiran antar para pemangku kepentingan. Terutama di bidang kulit, karet, dan plastik dalam meningkatkan daya saing sektor industri secara berkelanjutan.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Organisasi Pembangunan Industri PBB (United Nations Industrial Development Organization/UNIDO), saat ini Indonesia masuk dalam sembilan besar industri manufaktur di dunia.

“Laporan penilaian tersebut harus menjadi pendorong bagi Kementerian Perindustrian selaku wakil pemerintah untuk terus berupaya meningkatkan daya saing Indonesia terutama daya saing industri nasional,” ujar Gati di Hotel Grand Inna Malioboro Yogyakarta, Rabu (25/10/2017).

Saat ini, lanjut Gati, sektor industri global telah memasuki babak baru dalam revolusi industri yaitu revolusi industri ke empat atau yang marak disebut dengan istilah Industri 4.0. Untuk mewujudkan penguasaan teknologi dan meningkatkan daya saing industri, maka diperlukan komitmen yang kuat dan konsisten dari Pemerintah dan pelaku industri.

Dari seminar ini diharapkan peran litbang teknologi dari Baristand dan Balai Besar dalam menciptakan teknologi tepat guna, murah dan aplikatif bagi para IKM. “Sehingga diharapkan permasalahan teknologi yang selama ini menjadi kelemahan IKM dapat segera teratasi, dan tentunya produktivitas dan kualitas IKM dapat meningkat dan berdaya saing,” jelas Gati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya