SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT PLN (Persero) berencana menekan konsumsi BBM (Bahan Bakar Minyak) hingga kurang dari 3% atau setara 2,5 juta kilo liter di tahun 2013 sebagai bahan bakar pembangkit listriknya. Atas pengurangan itu, BUMN listrik itu bisa menghemat biaya operasional hingga sebanyak Rp 24 triliun.

Demikian disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Teknologi PT PLN (persero), Nasril Sebayang ketika ditemui di Jakarta (26/1). “Dengan adanya rencana pengurangan konsumsi BBM ini diharapkan PLN dapat menghemat Rp 24 triliun,” lanjut Nasril.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Nasril menjelaskan, angka konsumsi hingga 3% tersebut adalah setara dengan konsumsi BBM sebanyak  2,5 juta kilo liter. Tahun ini, konsumsi BBM PLN masih sebanyak 16-17% dari total bahan bakar pembangkit listrik.

“Di tahun 2011 ini konsumsi PLN untuk BBM masih sebesar 16-17%. Namun di tahun depan (2012) diharapkan akan terdapat penurunan signifikan, tapi saya lupa angkanya berapa,” ungkapnya.

Terkait cara PLN kejar target pengurangan konsumsi BBM itu, lanjut Nasril, melalui pembangkit listrik sebesar 5.800 MW yang menggunakan batubara sebagai sumber bahan bakarnya. “Ini ada yang dari proyek 10.000 MW dan juga dari beberapa IPP (Independent Power Producer/Pembangkit Listrik Swasta),” jelas Nasril.

“Di 2012 nanti ada PLTU yang masuk. Sehingga diharapkan pada 2013 konsumsi BBM hanya tinggal 3%,” ungkapnya.

Seperti diketahui, sejauh ini PLN sedang berencana untuk membangun jaringan transmisi serta mengoperasikan beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Uap demi mengurangi beban pembangkit listrik yang masih menggunakan BBM.

Direktur Utama PT PLN, Dahlan Iskan sebelumnya mengatakan, pengurangan konsumsi BBM akan dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan pasokan daya dari PLTU Suralaya dan Paiton.

Karena tidak ada kota besar yang berdekatan dengan kedua pembangkit tersebut meski kapasitasnya besar, maka listrik yang dihasilkan akan dikirim melalui jalan Tol dengan sistem jaringan transmisi 500 kilovolt supaya bisa dialokasikan ke kota seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya