SOLOPOS.COM - Warga Jepang menyaksikan video serangan rudal Korea Utara (Korut) yang melintasi wilayah Jepang, Kamis (3/11/2022). (Military Times)

Solopos.com, JAKARTA — Perang di semenanjung Korea antara dua negara bertetangga, Korea Utara dan Korea Selatan, semakin menegang dan masuk status siaga.

Korea Utara disebutkan telah mengirim 180 jet tempur di dekat perairan Korea Selatan.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Jet tempur tersebut dimobilisasi Korut di wilayah udara Pyongyang.

Membalas hal itu, Korsel mengirimkan 80 jet tempur termasuk F-35A buatan Amerika Serikat untuk memantau gerakan Korut.

Baca Juga: Kapal Korut Terobos Batas Wilayah, Korsel Beri Tembakkan Peringatan

Jet tempur AS juga dalam posisi siap, setelah adanya latihan udara ‘Vigilant Strom’ bersama dengan Korsel.

Adanya kekuatan gabungan dalam Vigilant Storm ini yang disebut memicu kemarahan Kim Jong Un, menyusul adanya “operasi penggal kepala” yang ditujukan pada dirinya.

Setidaknya ada 240 pesawat terlibat dalam latihan perang AS dan Korsel, yang memicu kemarahan Kim Jong Un.

Baca Juga: Korsel, AS, dan Jepang Gelar Latihan Perang Antikapal Selam

Analisis dikutip dari Reuters, mengatakan kemunculan jet siluman F-35 menjadi penyebab ketakutan Kim Jong Un hingga menembakan begitu banyak rudal.

Sehari sebelumnya, Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk mengenai target di sisi lain dunia.

Rudal balistik jarak pendeknya mengenai perairan Jepang.

Baca Juga: Korut Kembali Tembakkan Rudal Balistik Saat Wapres AS Berangkat dari Korsel

Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua dan menjadi yang ketujuh bagi Pyongyang pada tahun ini.

Peluncuran rudal tersebut terjadi seusai Korea Utara menembakkan rudal ke perairan Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Utara pada Kamis (3/11/2022) menembakkan rudal jarak jauh sekitar pukul 07.40 waktu setempat (23.40 GMT), dan dikonfirmasi bahwa itu adalah rudal balistik antarbenua.

Baca Juga: Tebar Ancaman, Korea Utara Tuntut AS dan Korsel Hentikan Latihan Perang!

Menurut Yonhap, rudal tersebut terbang sekitar 760 km (472 mil) dan mencapai ketinggian sekitar 1.920 km tetapi tampaknya rudal tersebut telah gagal saat penerbangan.

Selain itu, Pyongyang juga menembakkan dua rudal balistik jarak pendek, yang jatuh di perairan Jepang. Peluncuran itu membuat pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan darurat pada Kamis (3/11/2022) pagi.

Peringatan darurat diberikan kepada penduduk di beberapa wilayah utara Jepang, dan pemerintah menyuruh masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah, seperti dilansir dari BBC, pada Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Korsel, AS, dan Jepang Gelar Latihan Perang Antikapal Selam

Pada awalnya, Tokyo mengatakan bahwa rudal dari Korea Utara tersebut terbang melintasi Jepang, tetapi Menteri Pertahanan (Menhan) Yasukazu Hamada menyatakan rudal itu tidak melintasi kepulauan Jepang, tetapi menghilang di laut Jepang.

Atas kejadian itu, Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengutuk peluncuran rudal berulang Korea Utara tersebut.

Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan peluncuran rudal Korea Utara tersebut menimbulkan ancaman dari para negara tetangga.



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Rudal Korea Utara Melintasi Laut Jepang, Fumio Kishida Kutuk Serangan”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya