SOLOPOS.COM - Mantan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Rusdi Hartono akan menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat menggantikan Irjen Pol. Teddy Minahasa yang kini menjadi Kapolda Jawa Timur. (Antara)

Solopos.com, MALANG – Mantan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol. Rusdi Hartono akan menjabat sebagai Kapolda Sumatera Barat menggantikan Irjen Pol. Teddy Minahasa yang kini menjadi Kapolda Jawa Timur.

Kabidhumas Polda Sumatera Barat Kombes Pol. Dwi S. di Padang, Selasa (10/11/2022), mengatakan hal itu berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor KEP/1386/X/2022 tentang pemberhentian dan pengangkatan jabatan di lingkungan Polri.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Betul, Kapolda Sumbar akan dijabat Irjen Pol. Rusdi Hartono yang sebelumnya pernah menjadi Karopenmas Divisi Humas Polri,” kata Dwi.

Dwi mengatakan Rusdi Hartono sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.

Baca Juga: Berkomentar Miring soal Tragedi Kanjuruhan, Ade Armando Dilaporkan ke Polisi

Teddy Minahasa, mantan ajudan Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla, ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Pol. Nico Afinta yang kini menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Budaya.

Sebelumnya, Teddy Minahasa menjabat sebagai Kapolda Sumbar sejak 25 Agustus 2021. Teddy Minahasa juga pernah menjabat sebagai kapolda Banten.

Nico Affinta yang dipindahtugaskan Staf Ahli Kapolri mendapatkan sorotan, tak hanya secara nasional tapi juga internasional, seusai insiden kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten, Malang, Jawa Timur, yang mengakibatkan 131 orang meninggal dunia seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10).

Ade Armando Dilaporkan

Sementara itu, pegiat media sosial Ade Armando dilaporkan ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota terkait unggahannya soal tragedi di Stadion Kanjuruhan yang dinilai menyinggung perasaan suporter Arema FC.

Ade Armando yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) itu dilaporkan ke polisi oleh salah satu koordinator Aremania.

“AA menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan, karena dia menyebut Aremania maka klien kami yang merupakan salah satu koordinator Aremania melaporkan hal itu. Ini menyangkut ITE,” kata tim pengacara koordinator Aremania, Azam Khan, seperti dikutip Solopos.com dari Antara di Malang, Jawa Timur, Selasa (11/10/2022).

Azam menjelaskan, dalam unggahan video tersebut Ade Armando menyebut Aremania berperilaku seperti preman dan bersikap jagoan pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Kapolri Tegur Kadiv Humas Terkait Tragedi Kanjuruhan

Selain itu, Ade Armando dalam video itu juga tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania.

Ade juga dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan.

“Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya,” ujarnya.

Baca Juga: Setelah Penetapan 6 Tersangka, Polri Kejar Perusuh di Luar Stadion Kanjuruhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya