Solopos.com, JAKARTA – Rata-rata permintaan tebusan para penjahat siber dalam serangan ransomware pada 2021 naik tajam hingga lebih dari 2,2 juta dolar AS atau sekira Rp31 miliar, sementara rata-rata transaksi naik 78 persen menjadi 541.010 dolar AS atau setara Rp7,7 miliar.
Sektor industri yang paling terpengaruh oleh serangan ransomware itu antara lain jasa profesional dan hukum, konstruksi, grosir dan eceran, kesehatan, dan manufaktur, demikian menurut 2022 Unit 42 Ransomware Threat Report dari Palo Alto Network, seperti dilansir dari Antara, Rabu (20/4/2022).
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.