SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT PLN (Persero) memperkirakan subsidi listrik pada tahun 2018 akan mencapai Rp 155 triliun jika tarif dasar listrik (TDL) tidak dinaikkan.

Menurut Direktur Manjemen Bisnis dan Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, keputusan tidak menaikkan TDL sejak tahun 2003 telah memberi dampak pada kenaikan besaran subsidi listrik dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

BUMN listrik itu mencatat, pada tahun 2004 besaran subsidi listrik masih berada di kisaran Rp 3-3,5 triliun, karena TDL tidak naik maka angka subsidi listrik pada tahun 2008 membengkak hingga Rp 78,58 triliun.

“Kalau TDL tidak naik, maka pada tahun 2015 diperkirakan subsidi naik hingga Rp 109,2 triliun, bahkan untuk tahun 2018 bisa mencapai Rp 155 triliun,” kata Murtaqi dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VII DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (21/4).

Menurut dia, kenaikan subsidi listrik ini dengan catatan menjaga pertumbuhan ekonomi 6% dan pertumbuhan kebutuhan listrik 9,2%.

Sementara jika TDL dinaikkan pada tahun ini sebesar 15% maka subsidi listrik mencapai Rp 54,5 triliun. Sedangkan, jika pada tahun depan dinaikkan lagi dengan besaran yang sama maka subsidi akan turun menjadi Rp 46 triliun dan jika tahun 2012 TDL dinaikkan sebesar 15% kembali maka subsidi akan turun menjadi Rp 32,6 triliun.

“Jadi kalau TDL dinaikkan subsidi akan terus turun. Ini proyeksi 2 tahun ke depan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Murtaqi juga menjelaskan beberapa langkah perbaikan efisiensi operasional yang telah dilakukan PLN sepanjang tahun 2009. Upaya tersebut diantaranya yaitu mengganti bahan bakar minyak dengan gas dan batubara sehingga BUMN listrik itu bisa menghemat  Rp 31,6 triliun.

Selain itu, PLN juga telah berhasil  menurunkan susut jaringan  dari 10,46% menjadi 9,93% dengan total penghematan 870 miliar.

“Dengan menghemat biaya-biaya administrasi, PLN bisa hemat Rp 700 miliar dari Rp 4,7 triliun menjadi Rp 4 triliun,” tandas Murtaqi.


dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya