SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Soloraya memprediksi biaya produksi untuk pelaku industri akan membengkak pada kisaran 4% hingga 5% setelah kenaikan tarif dasar listrik (TDL) berlaku.

Sementara itu, surat penolakan Apindo Soloraya terhadap kenaikan TDL yang direncanakan berlaku Juli mendatang sudah dikirim, Rabu (5/5). Demikian disampaikan Sekretaris Eksekutif Apindo Soloraya, Rihantin Boedijono, kepada Espos. “Surat penolakannya sudah kami kirim hari ini. Penolakan tersebut mewakili 250 perusahaan anggota Apindo serta 150 perusahaan tekstil dan garmen yang merupakan anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API),” tandas Rihatin.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Dalam surat penolakan tersebut, lanjut Rihatin, Apindo dan API menyampaikan alasan penolakan terhadap rencana kenaikan TDL. Ada banyak alasan, di antaranya suku bunga yang saat ini masih bertengger pada 6,5% dan masih banyak perbankan yang masih menanamkan bunga kredit tinggi. Kedua, pemerintah sampai saat ini belum menghapus tarif daya max. Yakni, pada jam-jam tertentu untuk listrik industri dikenakan tarif ganda.

“Intinya, kami menolak karena ekonomi biaya tinggi. Dengan kenaikan TDL 10%, kami sudah memperhitungkan bahwa biaya produksi bisa membengkak pada kisaran 4% atau 5%.”

Sementara itu, keberatan yang disampaikan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, ditanggapi dengan upaya mendorong pelaku industri untuk bisa memasok energi alternatif sendiri. Karena, menurut Direktur Eksekutif Kadin Solo, Chandra Hartanto, saat ini sudah ada payung dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar pengusaha bisa menciptakan pembangkit energi listrik sendiri.

“Dalam waktu dekat upaya ini akan segera kami realisasikan. Sehingga perusahaan nantinya bisa mandiri dan tidak selalu bergantung dengan listrik dari PLN.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya