Solopos.com, BOYOLALI—Ngaren, Juwangi Boyolali memanas, menyusul tawuran warga yang terjadi. Bentrok antarwarga di wilayah itu kembali pecah.
Kasus tawuran antarwarga di Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Senin (12/5/2014), yang akhirnya menewaskan Agus Riyanto, warga Dukuh Kalitelawah, Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, rupanya masih berbuntut.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Meskipun Kamis (15/5/2014) malam lalu, telah diadakan pertemuan oleh jajaran Muspika Juwangi sebagai upaya mendamaikan dua pihak yang bertikai, Sabtu (17/5/2014) malam, Dukuh Kalitelawah, didatangi massa yang diduga merupakan anggota sebuah perguruan bela diri. Mereka datang dari berbagai daerah di Soloraya.
Menurut informasi yang dihimpun Solopos.com, massa perguruan bela diri itu semula berniat ziarah ke makam Agus Riyanto, yang juga tercatat sebagai anggota perguruan bela diri tersebut.
Salah seorang warga Kecamatan Juwangi yang mewanti-wanti agar namanya tidak diekspos, menginformasikan massa perguruan bela diri yang datang ke Desa Ngaren itu jumlahnya mencapai sekitar 500 orang.
“Sekitar pukul 20.00 WIB, yang datang jumlahnya sekitar 500 orang dengan mengendarai sepeda motor,” ujarnya melalui sambungan telepon, Sabtu malam.