SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ketua Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas (TK) tampak sumringah saat terpilih menjadi Ketua MPR. Namun, terpilihnya TK ini dinilai membuat dilema bagi Megawati Soekarnoputri.

“Megawati dalam posisi dilematis. Sebenarnya dia tidak mau ada orang PDIP dekat ke pemerintahan,” kata Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf, saat berbincang dengan detikcom, Minggu (4/10).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Menurut Maswadi, sikap dilema Megawati sangat jelas terasa ketika Ketua Umum PDIP itu tidak hadir dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR semalam. Dalam acara tersebut, hadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga merupakan rival lamanya.

Dikatakan Maswadi, istri TK tersebut sadar sepenuhnya bahwa jabatan ketua MPR bukan merupakan wilayah eksekutif. Namun, Megawati cukup paham jabatan itu akan membuat suaminya sering berhubungan dengan pemerintah.

“Megawati dirugikan, karena semakin akan semakin dekat dengan pemerintah. Nanti kan akan bertemu presiden, bertemu kabinet dan sebagainya,” jelas guru besar UI ini.

“Meski posisi MPR kini tidak berpengaruh, tapi Taufiq Kiemas akan menjadi bagian pemerintahan. Dan Megawati terpaksa menerima itu,” pungkasnya.
dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya