SOLOPOS.COM - KURANGI PENGGUNAAN TAS PLASTIK (Antara/Agung Rajasa)

Tak plastik berbayar akan diterapkan sebagai upaya mengurangi limbah plastik yang sulit diuraikan.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan 22 pemerintah kota berkomitmen menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar guna mengurangi pencemaran lingkungan dari sampah plastik.

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

“Memang pertama ada 17 kota, tapi setelah kita lihat komitmen kota-kota lain maka total ada 22 kota yang akan ikut uji coba menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar,” kata Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sudirman di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Sebelumnya 17 kota yang siap menerapkan tas plastik berbayar yaitu Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Papua.

Saat ini bertambah lima kota yaitu Jayapura, Pekanbaru, Banda Aceh, Kendari dan Yogyakarta yang akan berkomitmen menerapkan kantong plastik berbayar.

Sudirman dalam rapat bersama sejumlah wali kota terkait komitmen mereka atas kebijakan kantong plastik berbayar mengatakan kebijakan itu diuji coba pada 21 Februari 2016 bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.

Uji coba dilakukan sampai Juni mendatang tepat saat dikeluarkannya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang kantong plastik berbayar.

Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengatakan sebelum dikeluarkannya kebijakan tersebut, Pemkot Ambon pada tahun ini sudah bermaksud untuk membebani seluruh distributor plastik untuk membayar.

“Karena itu kami sambut baik kebijakan ini dan komitmen untuk pelaksanaan di Kota Ambon. Masalah harga saya pikir sampai Rp5.000 agar masyarakat tidak lagi gampang membawa kantong plastik, tapi bisa memanfaatkan kantong ramah lingkungan,” katanya.

Begitu juga dengan Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal yang mengatakan pada 2015 Pemkot Banda Aceh sudah menyosialisasikan hal tersebut di 19 desa dan tahun ini persiapan untuk upaya pengurangan plastik.

Pjs Wali Kota Banjarmasin H.M. Thamrin bahkan sudah bertemu dengan pengusaha ritel di daerah tersebut yang sangat responsif menyambut baik kebijakan kantong plastik berbayar karena akan mengurangi beban biaya produksi mereka.

Kepala Subdit Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah KLHK Ujang Solihin Sidik menyatakan saat ini KLHK bersama Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) masih terus membahas mekanisme termasuk harga yang pantas untuk kantong plastik berbayar.

“Sampai saat ini opsinya masih Rp500 per kantong plastik, tapi karena ini masih uji coba kita akan lihat mekanisme mana yang terbaik dan harga yang pantas sampai Juni nanti,” kata Ujang.

Jumlah sampah kantong plastik terus meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir di mana sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya.

Dari jumlah tersebut, hampir 95 persen kantong plastik menjadi sampah. Padahal kantong plastik sulit diurai oleh lingkungan. Indonesia merupakan negara kedua di dunia penghasil sampah plastik terbesar ke laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya