SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang (Solopos.com)–Sama-sama menyandang Kanwil, namun target penerimaan pajak Kantor Wilayah Direktoran Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Tengah II, Solo di tahun 2011, ternyata hanya separuh dari target Kanwil DJP Jateng II Semarang.

Hal ini terungkap ketika rombongan wartawan bersama Kanwil DJP Jateng II menggelar kegiatan Tax Road Show ke Kanwil DJP Jateng I di Semarang selama dua hari, Selasa-Rabu (5-6 Desember 2011).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kabid P2 Humas Kanwil DJP Jateng I Semarang, Joko Murdwiyanto menjelaskan, target penerimaan pajak tahun 2011 adalah Rp 9,2 triliun. Dimana saat ini target tersebut baru tercapai 86 persen.

“Penerimaan pajak hingga November 2011 baru 86 persen dari target Rp 9,2 trilun. Satu bulan terakhir ini kami akan menggenjot penerimaan yang kurang sekitar 14 persen tersebut,” terang Joko.

Jika dibandingkan dengan target Kanwil DJP Jateng II Solo, apakah sama. Dari penjelasan Kasi Humas Kanwil DJP Jateng II Widi Abdiyanto, ternyata target Kanwil DJP Jateng II hanya separuhnya saja atau 50 persen dari target Kanwil DJP Jateng I.

“Target penerimaan pajak tahun 2011 di Kanwil DJP Jateng II hanya Rp 4,6 triliun dan saat ini sudah tercapai 80 persen. Dengan kata lain hanya separuh dari target Kanwil DJP Jateng I,” ungkap Widi.

Apa yang membedakan sehingga target penerimaan pajaknya berbeda. Menurut Kabid P2 Humas Kanwil DJP Jateng I, Joko, dari segi kegiatan sebenarnya sama, yakni gencar melakukan sosialisasi dengan berbagai cara.

“Mungkin yang membedakan adalah, jumlah kantor pelayanan pajak (KPP)-nya. Di Kanwil DJP Jateng I ada 16 KPP Pratama dan satu KPP Madya,” jelas Joko.

Memang benar, di Kanwil DJP Jateng II hanya ada 12 KPP Pratama itu pun tanpa ada KPP Madya. Keberadaan KPP Madya inilah yang menjadi salah satu faktor perbedaan target penerimaan pajak.

“Karena wajib pajak (WP) di KPP Madya adalah WP besar seperti BUMN dan pengusaha/perusahaan besar. WP tersebut sudah ditentukan oleh kantor pusat dan kementerian keuangan (Kemenkeu),” jelas Kasi Pengawasan dan Konsultasi KPP Madya Semarang Nico Herjanto.

(rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya