SOLOPOS.COM - Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens bersama dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (15/2/2023). (ANTARA/HO/Dokumen Pribadi)

Solopos.com, JAYAPURA — TNI tak bisa langsung melakukan operasi militer untuk membebaskan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens, 37, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan pembebasan pilot Susi Air mengutamakan langkah persuasif.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Upaya penyelamatan tanpa kekerasan dilakukan dengan mengedepankan peran pemerintah daerah setempat, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.

“TNI masih berupaya bersama dengan Polri. Ini adalah penegakan hukum, tidak langsung operasi militer. Hal ini tentunya tetap mengedepankan penegakan hukum. Karena ini orang asing yang disandera KKB, tetap diupayakan dengan cara-cara persuasif,” kata Laksamana TNI Yudo Margono seusai melaksanakan olahraga bersama di GOR Praja Raksaka, Denpasar, Bali, Rabu (22/2/2023).

Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) tersebut menambahkan, negosiasi terus berjalan dengan perantaraan bupati, tokoh adat, dan tokoh masyarakat sambil memberikan pengamanan kepada masyarakat di daerah tempat penyanderaan.

Panglima tidak menambah pasukan untuk melakukan penindakan terhadap KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera Kapten Philip Mark Merthens.

“TNI tidak mengerahkan pasukan. Itu kemarin pergantian pasukan yang sudah ada di sana yang memang ditugaskan di sana,” katanya.

Selain mengamankan warga sekitar, TNI/Polri menjaga ketat di sejumlah fasilitas publik agar tidak ada lagi pengrusakan yang dilakukan KKB.

Yudo Margono meminta agar KKB tidak dibesar-besarkan sebagai sebuah gerakan mayoritas masyarakat yang ingin Papua merdeka dari Indonesia.

Ia meyakini masyarakat Papua menginginkan situasi yang kondusif untuk mendukung kehidupan mereka sendiri.

“Yang ini jangan dibesar-besarkan, nanti dia (KKB) makin senang. Masyarakat Papua saya yakin mayoritas menginginkan kedamaian, ingin hidup yang layak, ingin membesarkan putra/putrinya pada masa depan mereka,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Yugo Margono menyebutkan KKB adalah kelompok kecil yang bertindak seperti preman yang melakukan tindakan memeras masyarakat dengan teror.

Pola yang dibangun oleh kelompok tersebut, kata dia, terus berulang ketika kehabisan dana.

“Ini kelompok kecil, jangan terlalu dibesar-besarkan kadang-kadang. Jadi, kalau di Jawa atau di luar daerah itu kayak preman,” kata Panglima yang didampingi oleh Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto.

Panglima menyatakan KKB menekan masyarakat dan meminta uang.

Ketika kelompok pengacau kehabisan duit mereka akan mengintimidasi masyarakat dengan melakukan aksi kriminal.

“Naik lagi, bakar-bakar, menekan masyarakat lagi. Begitu terus. Menurut saya jangan dibesar-besarkan,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, upaya pengejaran yang dilakukan TNI/Polri terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya untuk membebaskan pilot Susi Air asal Selandia Baru belum membuahkan hasil.

Ada dugaan kelompok Egianus sudah membawa pilot Susi Air Philips M Marthens keluar dari Paro, salah satu distrik di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Indikasi itu disampaikan Komandan Satgas Damai Cartenz, Kombes Pol. Faizal Rahmadani di Jayapura, Kamis (16/2/2023).

Ia mengakui ada indikasi pilot berkebangsaan Selandia Baru sudah dibawa keluar dari Paro.

“Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah membawa Philip Mark Merthens keluar dari Paro dan saat ini kami masih mencari keberadaan mereka,” kata Kombes Pol. Faizal seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya