SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)–Tanggul saluran irigasi Bendung Sidorejo (BSR) 10 di Dusun Sambeng, Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh, jebol selebar tujuh meter dan tinggi 5 meter, Rabu dini hari (9/9). Lokasi jebol tak jauh dari bekas jebol beberapa bulan yang lalu.

Menurut warga setempat, di lokasi tersebut dinding saluran irigasi BSR memang sering jebol. Warga percaya kejadian itu tidak terlepas dari kekuatan di luar kemampuan manusia (gaib) yang menghuni di sekitar lokasi itu.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

“Kata warga demikian, namun kebenarannya saya tidak tahu. Yang jelas di lokasi ini memang sering jebol. Dinding saluran yang jebol kali ini jaraknya hanya lima meter dari lokasi jebol sebelumnya yang sudah diperbaiki,” terang Kabag Teknik PDAM Tasrikin, kepada Espos saat berada di lokasi jebolnya tanggul.

Persitiwa jebolnya tanggul tersebut, lanjutnya, bermula ketika pihak pengelola Kedungombo membuka pintu air di Sidorejo 1 September lalu.
Pertimbangannya, karena sejumlah petani meminta pintu air dibuka untuk menyirami tanaman jagung.
Saat dialirkan dengan debit sekitar 2.500 liter per detik, sambung Tasrikin, diduga dinding saluran yang baru saja dikeringkan selama satu bulan tidak kuat menahan debit air. Sehingga jebol pada Rabu dini hari.

Kendati tanggul BSR jebol, Direktur PDAM Purwodadi Ir Mulyadi SP menyatakan, pasokan bahan baku ke instalasi pengolahan air (IPA) PDAM di Sambak Purwodadi tidak terganggu.

“Karena pasokan bahan baku untuk IPA PDAM sudah menggunakan pipa transmisi bawah tanah langsung dari Bendung Sidorejo,” terangnya.

Sementara menurut Slamet, petani Toroh, memang petani membutuhkan untuk menyirami tanaman palawija namun tidak terlalu banyak. Sehingga jika pintu air WKO ditutup lagi tidak masalah.

Terpisah Kepala Dinas Pengairan Ir Rudi Atmoko menjelaskan, saat ini petani memang tidak terlalu membutuhkan air, sehingga rencananya Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) akan menutup kembali pintu air WKO.

“Kita akan segera melaporkan kejadian ini ke Balai PSDA sehingga diharapkan proses perbaikan tanggul yang jebol ini selesai sebelum 1 Oktober mendatang. Karena saat itu petani membutuhkan air untuk awal musim tanam (MT) I,” tegas Rudi.

rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya