SOLOPOS.COM - imigran

Solo (Solopos.com) – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah turun tangan untuk memberikan perlindungan sementara terhadap ratusan imigran asal Timur Tengah yang hingga kini dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Solo. Selanjutnya, pihak Kanwil Kemenkumham akan berkoordinasi dengan Kantor Imigrasi Surakarta.

IMIGRAN GELAP -- Seorang imigran gelap yang mengalami cedera dibantu petugas saat dibawa ke Rutan Kelas I Solo, Sabtu (29/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Kami membantu imigran atas nama Kanwil Kemenkumham. Artinya bantuan itu dalam bentuk perlindungan karena mereka sekarang masih menempati Rutan Kelas I Solo,” papar Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Kristiadi, saat ditemui wartawan dalam kunjungan ke Rutan Kelas I Solo, Minggu (30/10/2011).

Menurut Kristiadi, bantuan hanya bersifat sementara dan sebatas kemampuan dari Rutan Solo yang berstatus di bawah naungan Kemenkumham. Dalam waktu dua sampai tiga hari selanjutnya, sambung Kristiadi, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah akan melakukan koordinasi dengan pihak imigrasi Surakarta dan imigrasi Semarang untuk memberikan tindakan atau langkah hukum terhadap ratusan imigran tersebut. “Memang masalah imigran gelap bukan wilayah Kemenkumham. Oleh sebab itu, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak imigrasi untuk mengatasi persoalan ini,” tegasnya.

Keputusan untuk menyerahkan imigran gelap kepada pihak imigrasi, terang Kristiadi, sudah menjadi prosedur tetap (Protap). Tugas dan tanggung jawab pihak Kemenkumham melalui Rutan Kelas I Solo, sambung Kristiadi, hanya sebatas membantu lembaga yang berwenang. “Kita tahu bahwa penampungan imigran gelap itu tidak mungkin berlangsung lama, karena Rutan Solo masih kekurangan tempat untuk menampung para tersangka tindak kejahatan. Tentu yang kami prioritaskan saat ini penampungan warga binaan,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Keamanan Rutan Kelas I Solo, Oga Darmawan, mengatakan pelayanan terhadap para imigran gelap dengan warga binaan Rutan Solo hampir sama. Pihak Rutan Solo juga melakukan kerjasama dengan aparat kepolisian Solo untuk membantu melakukan penjagaan ketat di sekitar Rutan Solo. “Hingga saat ini yang menempati Rutan Solo sebanyak 122 imigran. Dari jumlah tersebut, ada beberapa imigran yang kakinya lecet, namun pihak Rutan bertanggung jawab dengan mengundang tim medis yang berjumlah tujuh orang. Kami juga berkoordinasi dengan International Organization for Migration (IOM),” papar Oga.

Tim medis tersebut, kata Oga, bertugas memberikan pelayanan terhadap kesehatan para imigran selama berada di Rutan Solo. “Ada pula imigran kategori usia anak-anak mengancam petugas dengan percobaan bunuh diri. Anak itu memegang korek api kemudian menyulutkan api ke rambutnya sendiri. Namun upaya itu gagal karena petugas mencegahnya. Mungkin anak itu stress sekaligus shock dengan kondisi saat ini,” kata Oga.

Sebelumnya, sebanyak 111 imigran asal Timur Tengah, Sabtu (29/10) sore dititipkan di Rutan Kelas I Solo. Berdasarkan informasi yang diperoleh Espos, 11 imigran ditangkap jajaran Polres Salatiga dibantu warga setempat. Sementara dua imigran lain hingga kini belum ditemukan. Data terakhir imigran yang dititipkan di Rutan Solo sebanyak 122 orang.

m98

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya