Solopos.com, SOLO — Alat pelindung diri (APD) seperti pakaian hazmat sudah seharusnya dipakai tenaga medis yang menangani pasien virus corona (Covid-19). Namun di Inggris, para tenaga medis yang menangani pasien virus corona malah disarankan tak memakai APD.
Dilaporkan Kantor Berita Antara, Sabtu (18/4/2020), saran itu muncul dari Badan Kesehatan Masyarakat Inggris setelah Inggris mengalami kelangkaan APD.
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Waduh! Hampir Semua Penelepon Ngeprank Call Center Covid-19 Bandung
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan kepada komite pembuat UU bahwa Inggris sedang krisis APD meski masih punya 55.000 unit yang tiba pada Jumat (17/4/2020).
Guardian melaporkan rumah sakit di seluruh Inggris kehabisan pasokan APD virus corona dalam beberapa jam. Badan Kesehatan Masyarakat Inggris mengubah pedoman tentang baju bedah tahan air harus dipakai untuk prosedur rumah sakit berisiko tinggi.
Ada Perbedaan Data Kasus Covid-19 Antara Pusat dan Jateng, Ini Klarifikasi Pemprov
Saran baru itu menyebutkan bahwa ketika kehabisan APD, maka pilihan alternatifnya adalah menggunakan celemek plastik, meminjam pasokan dari rumah sakit lain, atau mengenakan baju pelindung luar.
Perusahaan di Jerman Ciptakan Alat Cepat Penemu Vaksin Corona
Para dokter dan perawat juga disarankan agar APD sekali pakai untuk penanganan virus corona agar digunakan berulang mengingat krisis tersebut. Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial belum menanggapi atau berkomentar mengenai saran itu.