SOLOPOS.COM - Suasana audiensi KPH Telawa dengan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, di ruang Nakula Kantor Bupati Boyolali, Rabu (15/5/2024). (Istimewa/Tim Liputan Pemkab Boyolali)
Solopos.com, BOYOLALI–Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Telawa mengelola total kawasan hutan seluas sekitar 18.700 hektare. Dari luasan tersebut, sekitar 65% atau 12.235 hektare kawasan hutan masuk dalam wilayah Boyolali.
Ihwal luas wilayah hutan tersebut disampaikan Administratur/Kepala Kesatuan Pemangkuan hutan (KKPH) Telawa, Angkat Wijanto, saat melakukan audiensi dengan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, di Ruang Nakula Kantor Bupati Boyolali, Rabu (15/5/2024).
Promosi
Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Luas total hutan yang kami kelola 18.700 hektare, yang masuk wilayah kelola atau hutan wilayah administratif Kabupaten Boyolali itu ada 12.235 hektare. SDA [Sumber Daya Alam] ada beberapa jenis. Ada hutan produksi jati, jenis tanaman kayu putih yang diambil daunnya, kemudian ada tanaman biomassa,” ungkap Angkat seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Rabu.
Ia menjelaskan KPH Telawa di Kabupaten Boyolali mencakup tujuh kecamatan dan 60 desa. Tujuh kecamatan tersebut ada dari Juwangi, Kemusu, Wonosegoro, Wonosamodro, Karanggede, Klego, dan Andong.
KPH Telawa juga melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial (TJSL) yang menyasar masyarakat sekitar. Kegiatan TJSL yang dilaksanakan seperti kerja sama kemitraan, pemberdayaan, kemudian mempekerjakan masyarakat hutan.
Pekerjaan yang disediakan seperti bercocok tanam, melakukan persemaian penanaman pemeliharaan permanen, dan pengelolaan yang melibatkan masyarakat sekitar.
Selanjutnya soal ketahanan pangan, masyarakat sekitar kawasan hutan menanam kurang lebih 600 hektare komunitas jagung dengan hasil 1.500 ton dan menghasilkan sirkulasi keuangan sekitar Rp8,4 miliar berputar dalam satu tahun.
“Termasuk kami punya dana tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kami arahkan untuk kelangsungan hidup. Seperti pemberian bantuan sarana air bersih dengan penyaluran secara bertahap. Kami juga mempunyai tanggung jawab sosial terhadap masjid-masjid yang memerlukan. Harapannya masyarakat sejahtera, hutan lestari, berkepanjangan, fungsi-fungsi ekologi kultur sosial terpenuhi,” kata dia.
Dilansir laman perhutani.co.id pada Kamis (16/5/2024), KPH Telawa merupakan salah satu unit manajemen Perhutani di wilayah Divisi Regional Jawa Tengah. Luas wilayahnya meliputi kawasan hutan yang berada di Kabupaten Boyolali, Sragen, serta Grobogan.
Berdasarkan revisi Rencana Pengelolaan Hutan di Tingkat Kesatuan Pengelolaan Hutan (RKPH) jangka 2009-2018 untuk periode 2014-2018, kawasan hutan KPH Telawa memiliki area hutan produksi seluas 18.667,3 ha.
Secara terperinci, luasan hutan tersebut terdiri dari kawasan untuk perlindungan seluas 2.297,4 ha (12,3%), kawasan untuk produksi seluas 15.933 ha (85,4%), dan kawasan untuk pengguna penggunaan lain seluas 436,9 ha (2,3%).
Dalam audiensi tersebut , Bupati Said Hidayat berterima kasih dan mengapresiasi atas kerja sama yang sudah terjalin antara Pemerintah Kabupaten Boyolali dan KPH Telawa.
“Kami terbuka untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi bekerja sama untuk bagaimana penanganan atau langkah ke depan dengan sebaik-baiknya,” kata Said. Hal tersebut, tutur dia, agar prinsip 3P yaitu Profit, Planet, dan People yang diusung KPH Telawa dapat terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik
Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini"
Klik link ini.