SOLOPOS.COM - Sri Lestari (kanan), Waluyo Adi Siswanto (tengah), dan Sabar Narimo (kiri), dikukuhkan menjadi guru besar di Auditorium Mohammad Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin (27/11/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SUKOHARJO — Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengukuhkan tiga guru besar di Auditorium Mohammad Djazman kampus setempat, Senin (27/11/2023).

Ketiga Guru Besar tersebut di antaranya adalah Sabar Narimo, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Strategi Pembelajaran; Waluyo Adi Siswanto, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Mesin; dan Sri Lestari, sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Umum. Catatan Solopos.com, Sabar Narimo menyampaikan pidato ilmiah berjudul Culturally Responsive Teaching dalam Pembelajaran Hastalaku Sekolah Adipangastuti.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Dia memaparkan jika Sekolah Adipangastuti adalah sebuah sekolah model yang diprakarsai oleh Non Government Organization (NGO) bernama Solo Bersimfoni bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Model sekolah tersebut merupakan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bergerak sebagai benteng dari maraknya tindakan kekerasan yang terjadi pada anak-anak SMA.

Tindakan-tindakan negatif yang dimaksud adalah seperti perundungan, intoleransi, persekusi dan sebagainya. Dalam pelaksanaannya, Sekolah Adipangastuti menerapkan hasta laku atau delapan perilaku mulia yakni gotong royong, guyub rukun, grapyak semanak, lembah manah, ewuh pakewuh, pangerten, andhap asor, dan tepa selira.

Sedangkan Culturally Responsive Teaching (CRT) merupakan sebuah strategi pembelajaran yang yang menekankan pentingnya mengakui, menghormati, dan memahami keberagaman budaya yang ada di dalam kelas dalam konteks pendidikan modern. Sedangkan Sri Lestari menyampaikan pidato dengan judul Revitalisasi Keberfungsian Keluarga Melalui Transmisi Nilai untuk Mewujudkan Generasi yang Sejahtera dan Empatik.

Sri mengatakan salah satu fungsi dari keluarga adalah mendidik generasi agar memiliki karakter-karakter positif. Mendidik generasi agar memiliki kemampuan yang berkembang sesuai potensi yang dimiliki. Tidak hanya itu, menurutnya fungsi keluarga sebenarnya banyak, namun dalam hal ini dia hanya mengambil mengenai transmisi nilai.

Di mana nilai tersebut menjadi pondasi pembentukan karakter generasi selanjutnya. Nilai-nilai penting yang dibutuhkan adalah nilai-nilai positif, seperti nilai-nilai agama, kejujuran, kerukunan, kepedulian dan lainnya.

Lalu guru besar selanjutnya, Waluyo Adi Siswanto, membacakan pidato ilmiah mengenai Teknologi Simulasi dan Optimisasi untuk Meningkatkan Kualitas Produk ManufacturingDia menyampaikan peran teknologi simulasi dan optimisasi tersebut sangat diperlukan dalam industri manufaktur.

Sebab dengan proses produksi yang tepat dan efisien, akan menghemat biaya produksi dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Rektor UMS, Sofyan Anif mengatakan saat ini universitas milik persyarikatan Muhammadiyah itu menargetkan pada 2025 jumlah guru besar mencapai 10% dari total keseluruhan dosen di UMS.

“Target kita di tahun 2025 bisa memenuhi 10% atau 80 guru besar. Mudah-mudah bisa sesuai dengan yang kita susun,” kata dia ketika memberi sambutan dalam Pengukuhan Guru Besar di Auditorium Mohammad Djazman kampus setempat, Senin (27/11/2023). 

Pihaknya juga mendorong dosen yang masih dalam jenjang pendidikan S2 untuk melanjutkan ke jenjang S3. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan mutu layanan akademik dan kualitas pengajar di UMS.

“Selain itu kita fokuskan juga untuk melakukan riset. Rencananya kita ingin membuat gedung penelitian. Kira-kira 30 sampai 36 lembaga penelitian akan kita pusatkan dalam satu gedung. Ini menjadi modal tahun 2029 UMS akan jadi world class university,” kata dia.

Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, Bhimo Widyo Andoko, mengatakan saat ini UMS sudah memiliki 46 guru besar. Sedangkan total guru besar di Jawa Tengah saat ini sebanyak 165 orang. Dengan jumlah tersebut kualitas perguruan tinggi di Jawa Tengah sudah relatif bagus.

“Di Jawa Tengah sudah menjadi daerah tujuan calon mahasiswa yang akan menempuh kuliah,” kata dia dalam sambutan. Bhimo mengatakan dengan tambahnya guru besar sudah sewajarnya semakin bisa berkontribusi ke masyarakat melalui penelitian, pengabdian dan pengajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya