SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kabul– Para pejuang Taliban melancarkan gelombang serangan terhadap gedung-gedung pemerintah dan bank sentral di pusat ibu kota Afghanistan yang dijaga ketat, Senin.

Para saksi mata melaporkan mendengar serangkaian ledakan dan tembakan di satu daerah sibuk di Kabul, dekat istana presiden, kata mereka. Tidak segera ada informasi yang menjelaskan adanya korban.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Itu adalah kerja kami, target-target adalah istana kepresidenan, kementerian-kementerian keuangan, kehakiman dan pertambangan, serta bank sentral,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, kepada AFP melalui telepon dari satu lokasi yang tak disebutkan.

“Dua puluh dari pelaku bom bunuh diri kami memasuki daerah itu dan serangan sedang berlangsung,” katanya.

Dia menambahkan, bahwa seorang gerilyawan telah meledakkan rompi bunuh dirinya di pintu masuk kompleks istana kepresidenan.

Polisi telah mengepung daerah itu, kata para saksi mata. Para pejalan kaki di daerah itu, pusat perbelanjaan dan bisnis yang sibuk, berlarian setelah mendengar ledakan yang disusul beberapa ledakan kecil serta tembakan, kata seorang pengusaha lokal kepada AFP.

“Saua mendengar ledakan, lalu kami lari, namun yang terjadi adalah kami lari ke arah ledakan-ledakan tersebut,” kata Bahram Sarwary.

“Saya melihat asap datang dari satu bangunan dekat bank sentral dan istana kepresidenan, dan saya menyaksikan sedikitnya seorang luka.”

Serangan-serangan itu terjadi sehari setelah pemerintah mengatakan, Presiden Hamid Karzai akan mengumumkan rencana baru bertujuan untuk menggodog perdamaian dengan kelompok Taliban dan kelompok gerilya lain yang berjuang untuk menumbangkan pemerintahannya.

Rencana itu akan diumumkan menjelang satu konferensi internasional tentang keamanan dan pembangunan Afghanistan, yang adakan diselenggarakan di London pada 28 Januari, kata juru bicara Karzai, Waheed Omar.

“Rencana yang kami usulkan pada saat ini adalah membawa semua itu dalam pertimbangan, dan mempelajari pengalaman yang lalu serta berusaha untuk mencapai satu program, yang kami semua perlukan sebagai landasan yang akan mengizinkan adanya program bersama, untuk mencapai kehidupan yang damai,” katanya.

Karzai sejak lama menyeru dilakukan perundingan perdamaian dengan Taliban – bahkan menawarkan pos pemerintahan kepada para pemimpinnya – namun pihak milisi menolak dialog, sampai tentara internasional ditarik dari Kabul.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya