SOLOPOS.COM - Benjamin Holst saat ditangkap di Surabaya, Minggu (11/9/2016). (Istimewa/Facebook)

Penangkapan Benjamin Holst karena mengemis dan menggelandang jadi gunjingan.

Solopos.com, SURABAYA — Pengemis asal Jerman, Benjamin Holst, yang kedapatan mengemis di Kuta, Bali, hingga pekan lalu, dinilai tak melanggar aturan apapun terkait imigrasi. Pasalnya, dalam aturan keimigrasian, tak ada larangan bagi warga asing untuk mengemis di Indonesia.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Pasal 13 UU No. 6/2011 tentang Imigrasi, memang ada sejumlah kondisi yang membuat warga asing tak boleh masuk Indonesia, seperti tak memiliki dokumen keimigrasian yang sah, terlibat kejahatan, atau masuk daftar pencarian orang. Holst sama sekali tak masuk kategori itu. Bahkan, pria bertubuh tambun itu memiliki paspor yang masa berlakunya hingga 2026.

Karena itu, saat ditangkap oleh aparat Satpol PP Kota Surabaya saat berada di dekat Pasar Keputran, Minggu (13/9/2016), dia tidak mendapatkan sanksi apapun. Dia hanya ditahan di bawah pengawasan Kantor Imigrasi Sidoarjo karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Holst pun dititipkan di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) karena Rumah Detensi Imigrasi Surabaya sedang penuh sebelum dideportasi.

Saat ditangkap, Holst beralasan dia sedang transit di Surabaya. Dia mengaku sedang dalam perjalanan menuju Jakarta untuk kemudian terbang ke Kopenhagen, Denmark, pada 19 September 2016 mendatang. Hal itu dibuktikan dengan tiket elektronik untuk penerbangan Jakarta-Kopenhagen yang dimiliki Holst.

Seperti ditayangkan Net TV, Minggu, Holst membantah dirinya menggunakan uangnya untuk berfoya-foya dengan para perempuan di Bali. “Oh tidak [berfoya-foya]. Foto-foto saya [dengan perempuan] yang di Facebook itu sebelum saya mengemis, bukan pada waktu yang sama seperti yang kamu lihat. Seperti yang Anda tahu, saya mengemis sebelum pesta, bukan sekarang,” katanya. Baca juga: Petualangan Benjamin Holst Mengemis di Eropa, Hong Kong, Hingga Bali.

Penangkapan Holst pun menjadi gunjingan di Facebook. Di akunnya, Benjamin Holst, dia memang belum mengupdate status terbarunya setelah ditangkap. Namun, ada banyak akun yang berkomentar di akunnya, termasuk soal penangkapannya. “Because you have a disease elephantiasis, now you’re isolated by police Surabaya. true or not?” tulis Raden Mas Andy Setiawan.

Kalimat itu ditimpali oleh akun Alfred Hoeld. “Or begging from people (of other country) not allowed? [atau mengemis ke warga negara lain tidak dibolehkan?]” tanyanya.

Surabaya has lots of beggars, so do plus more. especially from the German state which has a high income, what not embarrassed [Surabaya punya banyak pengemis, jadi ini menambah lagu, apalagi orang Jerman yang punya pendapatan tinggi. Apa yang tidak memalukan],” timpal akun Andy lagi. Baca juga: Pindah ke Surabaya, Pengemis Jerman Benjamin Holst Dihujat Netizen.

Sementara itu, sebuah akun bernama Daniel Daniel mengunggah beberapa foto di kolom komentar status terakhir Holst. Entah dari mana asalnya, foto-foto tersebut menunjukkan Holst sedang berada di dalam ruang mirip tahanan. Foto pertama menunjukkan makanan yang diberikan petugas kepada Holst.

Benjamin Holst (Istimewa/Facebook)

Benjamin Holst (Istimewa/Facebook)

I don’t know how long he will stay in jail. I hope not so long, but food looks okay. Even fruits he got [Saya tidak tahu berapa lama dia akan ditahan. Saya harap tidak lama, tapi makanannya sepertinya bagus. Bahkan dia dapat buah-buahan,” tulis akun itu.

Foto lainnya menunjukkan Holst sedang berada di ruangan itu. Bahkan, Holst masih mengenakan topi Satpol PP seperti saat dia dibawa ke mobil tahanan. “Kamu gaul habis benar wkwkwk cap police !!!!,” komentar akun Miao Yi Francois Seurin.

Akun lain justru membela Holst yang dinilai tak melakukan hal-hal yang merugikan orang lain. “Yang penting dia berani, berjiwa besar, walaupun orang banyak mengenal tentang pekerjaannya.. happy2 aja tu.. yg penting gk nyuri atau merampok orang. Salut buat Benjamin Holst. Semangat,” tulis Jagau Alex Song Yang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya