SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengikuti acara peringatan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih saat mendengar kabar bahwa dia dan anaknya Gibran Rakabuming Raka yang dianggap sudah bukan merupakan bagian dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal ini disampaikannya usai menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional Tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (25/4/2024).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Ya, terima kasih,” ujar Jokowi sembari memberikan senyum kepada wartawan, dilansir Bisnis.com.

Sebelumnya, PDIP menegaskan bahwa Presiden Jokowi dan Gibran sudah tidak menjadi bagian dari partai berlambang banteng tersebut.

Penegasan itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun kepada awak media pada Senin (22/4/2024) malam kemarin.

“Ah orang sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDI Perjuangan? Yang benar saja,” tegas Komarudin.

Politikus PDIP asal Papua itu kemudian bercerita tentang momen ketika memanggil Gibran saat masih berstatus sebagai kader PDIP.

Ia mengungkapkan DPP memanggil Gibran karena menemui Prabowo Subianto pada pertengahan tahun lalu. Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, Gibran menyatakan tidak akan berkhianat dengan PDIP.

“Kebetulan yang pertama saya panggil, saya dengan Pak Sekjen [Hasto Kristiyanto] di lantai 2, ruang Pak Sekjen, dan waktu itu beliau sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan bapaknya [Jokowi] tidak presiden lagi, ‘Mau kemana lagi saya pasti bersandar? Di PDI Perjuangan’,” ujarnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Gibran juga menyatakan sikap di podium Rakernas PDIP tahun lalu. Komar mengatakan, saat itu Gibran berjanji tidak akan keluar dari PDIP.

Meski demikian, akhirnya Gibran malah menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo yang merupakan rival dari calon presiden usungan PDIP Ganjar Pranowo. Oleh sebab, Komar menyebut Gibran merupakan pemimpin yang berbahaya.

“Justru yang berbahaya itu Mas Gibran. Sebagai pemimpin, istilah saya, boleh salah tapi tidak boleh berbohong. Apalagi, sebentar lagi dilantik menjadi wakil presiden Indonesia,” katanya.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Tak Dianggap Kader PDIP Lagi, Jokowi: Terima Kasih!”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya