SOLOPOS.COM - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Komarudin Watubun (kanan) berpelukan usai mengelar pertemuan tertutup di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023). (Antara/Galih Pradipta)

Solopos.com, JAKARTA — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka  mendapat tugas baru untuk membeberkan strategi soal pengentasan kemiskinan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ketiga PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan pada 6-8 Juni 2023.

Tugas baru itu diberikan DPP PDIP setelah Gibran diklarifikasi terkait dengan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diwarnai deklarasi sukarelawan Jokowi-Gibran untuk Prabowo, di Solo, Jumat (19/5/2023) lalu.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Gibran memenuhi panggilan untuk hadir di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).

Seperti diketahui, pemanggilan Gibran oleh DPP PDIP sebagai buntut pertemuannya dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah pada Jumat (19/5/2023) malam.

“Sehingga terkait dengan kebijakan kemiskinan, penuntasan kemiskinan, keberpihakan kepada wong cilik, maka kami juga masukkan agenda hari ini dalam pertemuan dengan Mas Gibran,” ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin.

Hasto menegaskan pemanggilan DPP PDIP kepada Gibran sebenarnya hal biasa untuk meluruskan berbagai isu politik, apalagi parpol bernomor tiga pada Pemilu 2024 bakal melaksanakan rakernas ketiga.

Ia menjelaskan, PDIP adalah partai politik yang memiliki rekam jejak sejarah sangat panjang dan memiliki roh ideologis dan perjuangan Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927.

“Hari ini kami berdialog dengan Mas Gibran. Dialog ini merupakan hal yang rutin kami biasa bertemu DPP partai dengan para kader partai, apalagi ini menjelang Rakernas yang ketiga yang akan dilaksanakan pada 6-8 Juni di Sekolah Partai, Lenteng Agung,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Di sisi lain, ia menjelaskan tema yang diambil dalam Rakernas ketiga PDIP adalah fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Dari situ, sambung dia, tema Rakernas ketiga PDIP turut dibahas ketika elite parpol-nya bertemu dengan Gibran yang mendapat tugas memaparkan strategi mengentaskan kemiskinan di Solo.

Selain Gibran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mendapat tugas yang sama dari PDIP untuk memaparkan strategi pengentasan kemiskinan di wilayah masing-masing saat rakernas ketiga.

“Kami juga masukkan agenda hari ini dalam pertemuan dengan Mas Gibran, karena nantinya pada saat Rakernas tersebut kami mengundang beberapa tokoh kepala daerah untuk memaparkan strategi di dalam menuntaskan kemiskinan, khususnya bagaimana sesuai dengan Inpres dari Presiden Joko Widodo Nomor 4 tahun 2022 tentang bagaimana menjalankan komitmen dari ideologi Pancasila di dalam menuntaskan kemiskinan dan memberantas kemiskinan ekstrem,” ucap dia.

Sebelumnya, Hasto mengatakan Rakernas ketiga PDIP menggambarkan secara jelas visi dan misi partai-nya serta bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang akan membawa Indonesia pada kemajuan dan keadilan yang jauh lebih baik.

“Itulah yang menjadi harapan rakyat,” tambah Hasto di Gedung Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).

Kemudian, PDIP juga akan membahas terkait upaya pemenangan Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP di 2024.

Adapun evaluasi terkait persiapan PDIP untuk 2024 secara keseluruhan juga akan dibahas di sana.

“PDI Perjuangan juga dalam konteks melakukan evaluasi atas seluruh tahapan-tahapan pencalonan anggota legislatif dan juga mengkonsolidasikan seluruh jajaran partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024 termasuk pemenangan Pak Ganjar Pranowo,” tutur Hasto.

Pada rakernas kedua, PDIP membahas terkait isu strategis termasuk strategi pemenangan Pemilu 2024.

Saat itu PDIP belum mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai bakal capresnya.

Soal nama calon presiden atau calon wakil presiden, Hasto menegaskan bahwa hal itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Megawati.

Hal ini akan melalui kontemplasi yang mendalam dan melihat momentum yang ada.

Hasto pun menceritakan bagaimana saat pelaksanaan Rakernas II di Bali pada tahun 2018 yang secara tiba-tiba Megawati mengumumkan Jokowi untuk maju lagi sebagai capres.

“Itu menunjukkan bagaimana selain melakukan kalkulasi yang matang, Ibu Mega itu juga sering menampilkan suatu hal yang sifatnya surprise, ada element of surprise yang ditampilkan oleh beliau. Karena hak prerogatif ada pada Ibu Ketum, tentu saja seluruh kalkulasi pertimbangan yang matang itu berada di tangan beliau,” ujar Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya