SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Zainut Tauhid Sa’adi menyayangkan sikap MUI DKI Jakarta sebagai salah satu pemrakarsa acara Munajat 212. MUI DKI dinilainya tak mampu mengendalikan kegiatan tersebut agar tetap berada pada arah dan tujuan semula, yaitu untuk kegiatan berdoa, berzikir, dan bermunajat kepada Allah SWT.

“Acara munajat seharusnya untuk memohon keselamatan bangsa dan negara. Bukan untuk tujuan lain yang menjurus ke arah politik praktis dengan melibatkan diri aksi dukung mendukung salah satu paslon capres,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (23/2/2019).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Dia menilai MUI DKI Jakarta sebagai lembaga keagamaan tidak boleh terseret ke dalam kegiatan politik praktis. Hal tersebut tidak sesuai dengan karakter, khittah, dan jati diri MUI sebagai tenda besar umat Islam yang menjadi wadah berhimpun para ulama, zu’ama, dan cendekiawan muslim dari berbagai ormas Islam.

Menurutnya, MUI memiliki tugas untuk memberikan bimbingan, panduan dan perlindungan kepada semua umat Islam. “Politik yang dibangun oleh MUI berdasarkan kemuliaan yang berorientasi kepada persatuan, persaudaraan, dan kemaslahatan bangsa dan negara. Bukan politik praktisan yang dapat menimbulkan perpecahan, permusuhan, dan konflik sesama anak bangsa”.

Karena itu, MUI harus memosisikan diri sebagai institusi yang netral, independen, menjaga jarak yang sama dengan semua kekuatan politik yang ada. Pengurus MUI tak boleh masuk kedalam wilayah politik praktis, apalagi diperalat dan dijadikan kendaraan politik oleh kelompok tertentu.

Dia mengatakan MUI tidak pernah melarang pengurusnya untuk berkecimpung dibidang politik praktis sepanjang hal tersebut dilakukan atas nama pribadi bukan atas nama institusi.

Apalagi, saat ini bangsa Indonesia sedang menyelenggarakan hajatan nasional yaitu Pemilu baik Pemilu Presiden (Pilpres) maupun Pemilu Legislatif. Dia berharap MUI dapat membantu menciptakan situasi yang kondusif, ikut mendinginkan suasana selama masa kampanye, agar pesta demokrasi dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan aman.

“Kami mengimbau kepada pimpinan MUI di seluruh Indonesia agar dapat memfungsikan organisasi MUI sebagai perekat dan pemersatu umat. Bukan memecah belah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya