SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta-– ICW meminta pemerintah mencalonkan Jaksa Agung yang berasal dari luar kejaksaan. Organisiasi ini menilai pelaksana teknis (Plt) Kejagung Darmono kurang cocok untuk menjabat posisi nomor satu di institusi tersebut.

“Darmono sebenarnya tidak punya prestasi signifikan saat menjadi Jamwas atau Satgas. Kalau dia menjadi Jaksa Agung kita tidak punya harapan positif dari kejaksaan,” kata  Peneliti Hukum ICW Febri Diansyah di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (24/10).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Febri menjelaskan, Darmono disebut-sebut terkait dengan lambatnya penyelesaian kasus Asian Agri. Menurutnya kasus yang melibatkan jaksa Cirus hingga kini juga  tidak selesai.

“Saat ini saja memproses jaksa Cirus lambatnya minta ampun, publik melihat ada proteksi terhadap jaksa bermasalah,” katanya.

Febri mengusulkan adanya kocok ulang petinggi di Kejaksaan Agung. Ia pun meminta agar dalam waktu satu bulan ke depan Jaksa Agung sudah terpilih. “Kocok ulang petinggi Kejagung ini termasuk pemilihan jaksa agung muda,” katanya.

Darmono diangkat menjadi Plt Kejagung setelah Presiden SBY memberhentikan dengan hormat jaksa agung Hendarman Supandji. Masa jabatan Hendarman memang sudah habis karena pensiun. Selain itu, ada putusan MK yang mempercepat pemberhentian pria asal Magelang tersebut.

Hingga saat ini, SBY belum menunjuk jaksa agung definitif pengganti Hendarman. Padahal sebelumnya sempat beredar kabar, pergantian pucuk pimpinan di tubuh Polri, TNI dan jaksa agung akan dilakukan berbarengan.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya