SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Taipei–Taiwan, Minggu (30/8), berencana menyambut kunjungan ketiga Dalai Lama, yang merupakan kunjungan paling kontroversial, karena pemerintah pulau itu berjuang untuk membatasi akibat pada hubungannya dengan China yang kian menghangat.

Bahkan sebelum pemimpin spiritual Tibet itu menjejakkan kakinya di Taiwan kunjungan tersebut menyenangkan para korban Topan Morakot, dan Partai Koumintang (KMT) yang berkuasa dilaporkan telah memberangkatkan seorang utusan tingkat tinggi ke Beijing untuk mengokohkan hubungan.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Bagaimana anda tak mengirim utusan untuk melakukan komunikasi?” kata satu sumber dekat KMT kepada surat kabar United Daily News, Minggu, menjelang  kunjungan lima hari Dalai Lama.

Surat kabar itu tidak menjelaskan siapa utusan tersebut, namun mengisyaratkan dia adalah juru bicara KMT, Lee Chien-jung, yang sedang melakukan kunjungan bisnis.

Para pejabat KMT sendiri tak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentarnya. Dalai Lama diundang oleh para anggota jajaran oposisi Partai Progresif Demokratik (DPP), yang cenderung mendapatkan kemerdekaan resmi dari China. Dia akan tiba di Bandara Internasional Taoyuan, di wilayah utara pulau, dengan satu penerbangan malam dari New Delhi.

Dari sana, dia diperkirakan akan menuju kota selatan terbesar kedua di Taiwan, Kaohsiung dengan ‘kereta api peluru’, yang diresmikan penggunaannya pada 2007.

Ketua parlemen Wang Jin-pyng mengisyaratkan kepada Walikota Kaohsiung, Chen Chu, tokoh senior DPP dan penyelenggara kunjungan, yang acara persnya dibatalkan. Dalai Lama, yang membuat kunjungan bersejarah pertama ke Taiwan pada 1997 dan datang lagi pada 2001, diperkirakan akan meninjau daerah-daerah yang dilanda bencana Topan Morakot awal Agustus, yang sedikitnya menewaskan 571 orang.

Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, yang dikecam karena penanganannya terhadap topan itu, pekan lalu menyetujui kunjungan bhiksu Tibet itu. Namun kunjungan tersebut memicu kekhawatiran bahwa Taipei mungkin akan mendapat resiko sulit dalam mencapai hubungan dengan China.

Karena kunjungan tersebut segera dikecam dengan kata-kata keras oleh Beijing, yang mengatakan bahwa Dalai Lama adalah bukan tokoh keagamaan.

“Di balik topeng keagamaan, dia sepenuhnya bersama orang-orang yang melakukan kegiatan separatis,” kata seorang juru bicara kantor urusan Taiwan di Beijing yang tak disebut namanya, dikutip oleh kantor berita Xinhua.

China marah terhadap negara atau wilayah manapun yang menjamu Dalai Lama, yang dituduh berusaha memisahkan Tibet dari China.

Namunn kunjungan ke Taiwan sangat sensitif karena Beijing menganggap pulau itu adalah bagian dari wilayahnya yang sedang menunggu penyatuan kembali, dengan kekerasan bila perlu.

Meskipun Dalai Lama dijadwalkan akan kembali ke daerah dekat ibukota, Taipei, pada akhir kunjungannya Kamis depan, namun tidak ada rencana baginya untuk bertemu dengan Ma, kata juru bicara kepresidenan Wang Yu-Chi, Minggu.

“Kunjungan Dalai Lama adalah berdasarkan pertimbangan kemanusiaan dan keagamaan, karenanya tidak harus melukai hubungan lintas-selat,” kata Wang.

Ant/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya