SOLOPOS.COM - Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha (STABN) Wonogiri, Suhartoyo Pusaka Jati (kanan) menyalami wisudawan/wisudawati usai diwisuda di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Senin (9/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha (STABN) Wonogiri, Suhartoyo Pusaka Jati (kanan) menyalami wisudawan/wisudawati usai diwisuda di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Senin (9/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Ketua Sekolah Tinggi Agama Buddha (STABN) Wonogiri, Suhartoyo Pusaka Jati (kanan) menyalami wisudawan/wisudawati usai diwisuda di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Senin (9/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Potensi guru Agama Buddha di Indonesia masih tinggi. Tahun 2013 ini, kekurangan guru Agama Buddha mencapai 2.000 orang

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Sedangkan masing-masing Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) di Indonesia hanya mampu menyumbang 25 orang hingga 40 orang per tahun.

Penegasan itu disampaikan Ketua STABN, Raden Wijaya, Wonogiri, Suhartoyo Pusaka Jati ditemui Solopos.com, usai mewisuda 34 mahasiswanya di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Senin (9/12/2013).

Dijelaskannya, di Indonesia terdapat 15 STABN namun baru 10 STABN yang meluluskan mahasiswanya.

Wisuda di Wonogiri dilakukan dengan nuansa Jawa. Gending-geding Jawa dilantunkan dalam prosesi wisuda. Jati menegaskan, dari 10 STABN hanya mampu meluluskan 25 orang hingga 40 orang per tahunnya. Di Wonogiri, ujarnya, potensi murid agama Budha di Wonogiri cukup besar namun baru ada tiga guru Agama Buddha.

“Aturan keberadaan guru agama di masing-masing sekolah adalah 10 siswa. Jika di sekolah ada 10 siswa baru ada seorang guru Agama
Buddha. Guru Agama Buddha definitif di Wonogiri baru tiga guru. Kendala yang kami hadapi karena penyebaran siswa beragama Buddha di Wonogiri sehingga belum semua siswa beragama Buddha mendapat pembelajaran agama.”

Lebih lanjut dijelaskannya, catatan di STABN, potensi umat Buddha di Wonogiri tersebar di Kecamatan Manyaran, Giriwoyo dan Girimarto. “Jika harus digabung, antara siswa sekolah satu kecamatan dengan kecamatan yang lain lokasi cukup jauh. Karena itu, kami membuka program Damaseka atau pembelajaran luar sekolah agar anak didik mendapatkan pelajaran agam sesuai keyakinannya.”

Staf Sekolah Tinggi Agama Buddha (STABN) Wonogiri mengenakan pakaian Jawa sembari membawa pataka sekolah dalam prosesi wisuda ke-3 sekolah itu di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Senin (9/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Staf Sekolah Tinggi Agama Buddha (STABN) Wonogiri mengenakan pakaian Jawa sembari membawa pataka sekolah dalam prosesi wisuda ke-3 sekolah itu di Gedung Giri Wahana, Kompleks GOR Giri Mandala, Wonogiri, Senin (9/12/2013). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pada bagian lain, Jati, menyatakan, pihaknya berencana meningkatkan status sekolah tinggi menjadi universitas. “Dua tahun hingga tiga tahun ke depan, kami berencana membuka jurusan Sains dan Humaniora sehingga bisa meningkat menjadi universitas. Namun kendala kami adalah lahan. Saat ini baru 0,5 hektare sedangkan persyaratan universitas seluas 25 haktare.”

Terpisah, staf administrasi STABN Wonogiri, Retno menambahkan, pada wisuda ke-3 dan dies natalis ke-6 iyu, peraih nilai tertinggi adalah Etk Riswanti dari Temanggung dengan nilai IPK 3,4 dan mahasiswa yang lulus tercepat, yakni 3,5 tahun adalah Ragil Ersa Susanti asal Jepara.

Sedangkan, Dirjen Bimas Buddha, Joko Wuryanto mengingatkan, prosesi wisuda bukan akhir perjuangan tetapi awal pengabdian. “STAB bukan hanya dituntut melahirkan guru-guru Agama Buddha tetapi juga sesuai dengan keahlian bidang lain. Untuk itu kami mendorong, STABN Raden Wijaya, Wonogiri membuka prodi baru untuk memenuhi tuntutan jaman.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya