SOLOPOS.COM - Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, menunjukkan terompet yang menggunakan bahan berupa kertas bertuliskan huruf arab, Selasa (29/12/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos/dok)

Tahun baru 2016 diwarnai munculnya terompet dari sampul buku Iqro atau bertuliskan huruf Arab.

Solopos.com, KLATEN — Puluhan terompet disita aparat Polsek Klaten Kota lantaran menggunakan bahan berupa kertas bertuliskan huruf Arab. Hal itu dilakukan menanggapi temuan terompet yang terbuat dari sampul Alquran di Kabupaten Kendal.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Kapolsek Klaten Kota, AKP Warsono, mengatakan penyisiran dilakukan ke pedagang terompet di sejumlah wilayah pada Senin (28/12/2015). Dari hasil penyisiran itu, ditemukan sekitar 34 terompet berbahan kertas bertuliskan huruf Arab. “Ada sekitar 34 terompet yang kami sita. Kami data dan minta keterangan penjualnya kemudian terompet-terompet tersebut kami kirimkan ke polres,” jelas Kapolsek saat ditemui wartawan, Selasa (29/12/2015).

Selain menyisir penjual terompet, polisi juga mendatangi pembuat terompet yang mengontrak sebuah rumah di Gang. Latar Ireng, Kelurahan Bareng, Klaten Tengah. Dari keterangan perajin, terompet-terompet dengan bahan bertuliskan huruf Arab sudah beredar ke para penjual. “Perajin berasal dari Wonogiri dan mengontrak di sana membuat terompet bersama tiga karyawan. Ia mengaku bahan baku berasal dari pengepul,” kata dia.

Penyisiran kembali dilakukan pada Selasa. Dari penyisiran itu, juga ditemukan terompet berbahan kertas bertuliskan “tata ibadah umat Kristiani” dari terompet hasil bikinan perajin. Wakapolsek Klaten Kota, Ipda Suharto, mengatakan terompet yang disita memang tulisannya bernuansa Arab. “Namun, itu bukan Alquran utuh,” katanya.

Perajin terompet, Tanto, 35, mengaku bahan pembuatan terompet berasal dari pengepul wilayah Klaten yang datang ke kontrakan memasok kertas-kertas bekas. Sebelumnya, ia tak mengetahui jika kertas yang digunakan sebagai bahan membuat terompet bertuliskan huruf Arab. “Saya benar-benar tidak tahu kalau ada tulisan arabnya. Begitu datang, kertas langsung dibuat terompet,” ungkap pria asal Wonogiri yang membuat terompet selama dua tahun terakhir.

Tanto mengatakan terompet yang dibikin diedarkan di wilayah Klaten. Ia mengungkapkan sudah mengambil kembali terompet-terompet yang terlanjur beredar di pedagang. “Jumlahnya ada sekitar 700 terompet. Sudah ditarik semua dan tidak dijual kembali. Kalau kerugian ya sekitar Rp3 juta,” katanya.

Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, mengatakan jajaran polres dan polsek di Kabupaten Klaten sejak Senin melakukan razia ke pedagang terompet menyikapi temuan di Kendal terkait terompet berbahan sampul Alquran. Seluruh terompet yang ditemukan menggunakan bahan bertuliskan arab selanjutnya disita dan para penjual dimintai keterangan.

Terkait penanganan lebih lanjut atas temuan itu, Kapolres mengatakan dilakukan oleh Satkreskrim Polres Klaten. “Imbauan kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan menyerahkan masalah itu kepada kepolisian. Kepolisian sudah bergerak cepat. Jika masyarakat menemukan, segera laporkan ke polisi terdekat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya