SOLOPOS.COM - Wisatawan mengunjungi pura di tengah laut di, Pura Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (26/12/2015). Sepanjang libur Natal kunjungan wisatawan mengalami lonjakan yang signifikan dari 7.000 orang per hari menjadi 23.500 orang per hari. Jumlah wisatawan diperkirakan terus meningkat hingga pergantian tahun. (JIBI/Solopos/Antara/Wira Suryantala)

Tahun baru 2016 menarik banyak wisatawan ke Tanah Lot Bali. Akibat selfie, dua turis Tiongkok jatuh dari tebing.

Solopos.com, DENPASAR — Wisatawan asal China-Tiongkok, Feng Fang, lolos dari maut saat dirinya jatuh dari ketinggian di tebing Tanah Lot, Bali. Merasa nyawanya diselamatkan, dia pun memberikan penghargaan kepada seorang petugas penyelamat di objek wisata di timur Pulau Dewata tersebut.

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Penghargaan itu berupa selembar kain bertuliskan huruf China yang bermakna? “terima kasih atas keberanian menyelamatkan orang lain tanpa memperdulikan nyawa sendiri”?. Penghargaan itu diberikan Feng Fang karena dia sudah diselamatkan dari tragedi yang hampir merenggut nyawanya.

Fang bersama seorang lainnya, Qi Ruiling, ?yang juga dari China-Tiongkok, terpeleset dan akhirnya terjun bebas dari salah satu tebing di Tanah Lot pada Kamis (31/12/2015). Saat itu, mereka saat sedang memotret diri sendiri (selfie) di bibir tebing yang langsung berhadapan dengan laut lepas itu.

Setelah jatuh, tubuhnya sempat menghantam karang hingga digulung ombak. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan oleh petugas balawista bernama? Lifeguard I Wayan Suwendra. Namun, nahas bagi Qi Ruiling, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

“Saya ingin berterima kasih kepada pihak pengelola khususnya bapak pimpinan dan lifeguard DTW Tanah Lot, karena telah sigap dan tanggap dalam proses evakuasi saya,” ujarnya dalam bahasa mandarin yang didampingi penerjemah, Minggu (3/1/2016).

Dia ?juga mengucapkan permohonan maaf atas sikapnya yang tidak mengindahkan larangan serta rambu-rambu di Obyek Wisata Tanah Lot. Hal itu termasuk? sikapnya yang mengabaikan imbauan petugas lapangan yang sebelumnya sudah memperingatkan mereka untuk tidak mendekat ke tebing.

“?Karena saya tidak mengindahkan rambu larangan dan himbauan dari petugas sebelumnya, sehingga saya akhirnya membuat semua pihak menjadi repot atas peristiwa ini,” tambahnya.

Feng Fang juga menuju lokasi kejadian yakni di Pura Batu Bolong dan melakukan persembahyangan berdasarkan keyakinan dan budaya Tiongkok dengan membawa buah-buahan dan bunga. Dia juga mendoakan roh temannya agar tidak bergentayangan dan mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan.

Sementara itu, Kadiv Humas DTW Tanah Lot Putu Erawan menyatakan semua petugas selalu bekerja berdasarkan SOP yang sudah ada dan dari segi pengamanan sudah selalu maksimal. Dia menyatakan ke depannya kami akan mereview kembali hal-hal apa yang harus dilakukan untuk mencegah kejadian-kejadian seperti kemarin agar tidak terulang kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya