SOLOPOS.COM - Guru tabrak siswa di Medan (google.img)

Guru tabrak siswa di Medan (google.img)

MEDAN- Marini, 22, guru yang menabrak 18 siswa Sekolah Yayasan Pendidikan Buddis Boddhicita Jalan Selam Medan, saat ini menjadi tahanan kota dan tetap dalam pengawasan pihak Kejaksaan Negeri Medan.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan, Bambang Riawan Pribadi dalam temu pers, Rabu (4/4), mengatakan, pihaknya telah menerima berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka Marini dari tim penyidik Polresta Medan. BAP yang diserahkan tersebut, menurut dia, sudah lengkap (P21).

“Kejaksaan akan secepatnya membentuk tim jaksa, dalam membuat dakwaan dan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Medan,” katanya.

Bambang mengatakan, diberikannya status tahanan kota terhadap Marini, juga berdasarkan beberapa pertimbangan, karena dalam waktu dekat ini tersangka akan menghadapi ujian di salah satu Perguruan Tinggi di Kota Medan.

Sebab, jelasnya, tersangka tersebut juga masih kuliah. Selain itu, Marini selama ditahan di Rumah Tahanan Mapolresta Medan mengalami stres. Bahkan, tersangka itu mengantukkan keningnya ke dinding kamar tahanan, sehingga kelihatan luka lecet.

“Marini memang mengalami stres, selama di dalam kamar tahanan tersebut. Hal ini kelihataan dari raut wajahnya,” ujar orang pertama di Kejari Medan itu.

Sementara itu, dalam BAP yang diserahkan Tim Penyidik Polresta Medan ke Kejaksaan, tersangka dikenakan melanggar Pasal 310 ayat 3 Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Pasal 360 KUH Pidana, ancaman hukuman lima tahun penjara.

Peristiwa penabrakan terjadi Jumat, 2 Maret 2012, saat itu Marini yang mengendarai mobil Toyota Avanza Silver dengan nomor polisi BK 1`272 FQ berusaha memundurkan mobilnya agar kondisi lapangan lebih luas.

Namun naas, saat mobil berjalan mundur para murid sedang melaksanakan olah raga dan berlari tepat di belakang mobil tersebut, akibatnya 18 orang diantaranya luka-luka karena tertabrak.

Dari 18 siswa tersebut, 16 merupakan siswa Taman kanak-kanak dan dua siswa SMP. Pihak sekolah langsung melarikan ke-18 siswa yang mengalami luka-luka tersebut ke Rumah Sakit Colombia Asia Medan untuk segera mendapat perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya