SOLOPOS.COM - Taat Pribadi (baju ungu) saat ditangkap polisi 22 September 2016 (Youtube)

Taat Pribadi yang dikenal dengan praktek penggandaan uang ditangkap polisi.

Solopos.com, SURABAYA — Taat Pribadi ditangkap polisi 22 September 2016 terkait kasus pembunuhan santrinya di padepokan Probolinggo.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Ketua Yayasan Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Marwah Daud Ibrahim mempertanyakan tudingan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Probolinggo yang menganggap ajaran kiainya Taat Pribadi, 46, adalah aliran sesat.

Menurut mantan anggota DPR ini, aliran padepokannya masih menjalankan ajaran sesuai ketentuan agama Islam. “Ini yang perlu diluruskan. Kami sudah ajukan keberatan,” kata Marwah saat mendatangi Kompleks Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2016) sebagaimana dikutip Okezone.

Marwah menambahkan pihaknya sudah mengundang MUI Probolinggo untuk memantau kegiatan di padepokannya. “Kami sudah mengajak orang MUI untuk melihat kegiatan kami dari subuh sampai subuh lagi, apa yang sesat,” katanya.

Sebelumnya jajaran Polda Jawa Timur dan Polres Probolinggo menggerebek Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Probolinggo, Kamis 22 September 2016 untuk menangkap kiai Taat Pribadi yang diduga terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap dua mantan santrinya Gani dan Ismail.

Ribuan personel dikerahkan untuk menangkap Taat Pribadi yang menurut Marwah masih berstatus saksi dalam kasus pembunuhan tersebut.

Nama Kanjeng Taat Pribadi tidak asing bagi masyarakat Probolinggo. Dia juga dikenal sebagai guru spritual pengganda uang. Bahkan aksinya sempat menghebohkan dunia maya dengan beredarnya rekaman bertajuk “Heboh Hitung Duit Mas Kanjeng Kun Fayakun” Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi Wangkal Probolinggo.

Terlihat dalam video itu, Taat sedang duduk menggunakan jubah hitam. Di samping dan di belakangnya terlihat tumpukan uang Rp100.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya