News
Kamis, 5 Oktober 2023 - 21:48 WIB

Syahrul Yasin Limpo: Harga Diri Saya Lebih Tinggi dari Pangkat dan Jabatan!

Newswire  /  Abu Nadzib  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Syahrul Yasin Limpo usai menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian di Kantor Kemsetneg, Jakarta, Kamis (5/10/2023). (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Solopos.com, JAKARTA — Politikus Partai Nasdem, Syahrul Yasin Limpo siap menghadapi persoalan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian yang menimpanya.

Syahrul menegaskan harga dirinya lebih tinggi daripada pangkat dan jabatan sebagai Menteri Pertanian.

Advertisement

Penegasan itu disampaikan Syahrul Yasin Limpo seusai menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian kepada Presiden Joko Widodo, melalui Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Kementerian Sekretariat Negara, di Jakarta, Kamis (5/10/2023).

“Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi dari pada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat,” kata Syahrul Yasin seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Advertisement

“Saya orang Bugis Makassar dan rasanya harga diri jauh lebih tinggi dari pada pangkat atau jabatan. Biarkan saya hadapi ini, dan beri saya kesempatan membuktikan bahwa saya terbiasa ngurus rakyat,” kata Syahrul Yasin seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia berharap nasihat-nasihat para orangtua di tanah kelahirannya dapat selalu dipegang teguh yakni manakala berani berbuat harus berani bertanggung jawab.

“Saya berharap nasihat-nasihat orangtua saya, nasihat budaya saya dari sana, kalau berani berbuat harus berani tanggung jawab dan saya siap bertanggung jawab,” imbu dia.

Advertisement

Surya Paloh menegaskan Partai Nasdem mendukung penuh penegakan hukum terhadap para pelaku korupsi, tak terkecuali dari partainya sendiri.

“Nasdem tetap pada komitmennya. Ada permasalahan, jangan lari dari masalah, hadapi permasalahan. Kami ingin agar bisa memberikan semangat dan nilai kepeloporan selalu ke depan dalam upaya pemberantasan korupsi agar negeri kita bisa lebih baik, agar harapan dan cita-cita bersama bisa lebih terwujud sebagaimana yang kita harapkan,” tandas Surya Paloh dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Pemilik Media Indonesia Group itu mengaku telah meminta Syahrul Yasin Limpo untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pengunduran dirinya sebagai Menteri Pertanian.

Advertisement

Pengunduran diri Syahrul Limpo, menurut dia, penting agar yang bersangkutan bisa fokus menyelesaikan penyidikan yang tengah berlangsung di KPK.

“Agar apa? Sekali lagi agar memberikan penghormatan pada upaya penyidikan yang sedang berlangsung pada dirinya, agar dia penuh konsentrasi,” ucap Paloh.

Ia menegaskan Partai Nasdem tetap pada prinsip untuk memberi penghormatan pada upaya penegakan hukum dan keadilan di Tanah Air.

Advertisement

Surya Paloh menyebut Partai Nasdem tidak gentar terhadap masalah yang menerpa.

Selain itu, dia juga mengajak semua pihak untuk menghormati prinsip asas praduga tak bersalah atau presumption of innocence.

“Saya ingin mengajak semuanya untuk tetap memberikan ruang penghormatan pada presumption of innocence atau asas praduga tak bersalah. Salah, jalani, hadapi, laksanakan,” katanya.

Seperti diketahui, KPK pada hari Jumat (29/9/2023) mengumumkan telah meningkatkan status kasus dugaan korupsi di Kementan ke tahap penyidikan.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan penyidik lembaga antirasuah telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

Namun KPK belum bisa mengumumkan siapa saja pihak yang ditetapkan sebagai tersangka karena penyidikan dan pengumpulan alat bukti yang masih berlangsung.

KPK telah menggeledah rumah dinas Syahrul Limpo di kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023).

KPK juga menggeledah dua rumah pribadi Limpo di Kota Makassar, Rabu (4/10/2023).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif