SOLOPOS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Tito Karnavian (kanan) bersama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf (tengah) dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (kiri) bergandengan tangan seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/6/2016). Presiden Joko Widodo mengajukan nama Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti. (JIBI/Solopos/Antara/M Agung Rajasa)

Syafruddin dan Budi Waseso menjadi nama paling santer disebut sebagai calon Wakapolri.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menggantikan Sutiyoso. Bergesernnya Budi Gunawan dari kursi Wakapolri ini pun membuat dua nama jenderal bintang tiga santer disebut-sebut akan menggantikannya.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Dua nama yang santer disebut-sebut akan menjadi Wakapolri adalah Syafruddin dan Budi Waseso. Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga merupakan anggota Komisi III DPR, Arsul Sani, menilai keduanya pantas untuk menjabat sebagai pendamping dari Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Namun, dia memandang bahwa peluang untuk menjadi Wakapolri yang lebih besar akan didapatkan oleh Syafruddin melihat saat ini Budi Waseso tengah menjabat sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). “Yang sering disebut-sebut saat ini ya Pak Syaf, namun tentu ada dua orang yang pada akhirnya menentukan yakni Kapolri dan Presiden,” ujar Arsul kepada Bisnis/JIBI, Selasa (6/9/2016).

Menurut Arsul, jika Budi Waseso bergeser dari Kepala BNN menjadi Wakapolri, tentu yang menjadi kekhawatiran adalah kinerja BNN mendatang di mana saat ini Pemerintah tengah berupaya keras dalam memerangi narkoba. Pasalnya, sejauh ini dalam masa kepemimpinan Budi Waseso, BNN telah berhasil menangkap bandit-bandit pengedar narkoba, termasuk Freddy Budiman.

“Pak Buwas [Budi Waseso] kan sekarang memimpin BNN dan dibawah kepemimpinannya, gigitan BNN dalam pemberantasan narkoba lebih terasa. Jadi, kalau banyak yang disebut Pak Syaf itu tidak bisa ditafsirkan bahwa dia lebih cocok dari Pak Buwas, melainkan lebih pada bahwa ritme BNN yang sedang tinggi itu dikhawatirkan akan menurun kalau terjadi pergantian karena pak Buwas dapat pos baru,” ujar Sekjen PPP itu.

Senada, Ketua DPR, Ade Komarudin, menyatakan setuju bila Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian, Komjen Pol. Syafruddin, mengisi jabatan Wakapolri. Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian mengatakan semua perwira tinggi Polri yang telah berpangkat Komjen atau berbintang tiga, akan dipertimbangkan untuk menjadi calon Wakapolri selanjutnya.

Namun, saat ditanyakan apakah nama-nama jenderal bintang tiga tersebut sudah bergulir di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti), Tito tidak membenarkan. Menurut dia ini hak preogatifnya sebagai Kapolri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya