SOLOPOS.COM - Peserta workshop gula di Hotel Hyatt Regency Jogja, Rabu (4/12/2013). (ISTIMEWA)

Harianjogja.com, JOGJA-Produksi gula nasional tidak mengalami perubahan selama lima tahun terakhir. Padahal pemerintah pada 2013 menargetkan bisa melakukan swasembada gula. Tetapi tampaknya target tersebut sangat jauh untuk bisa dicapai karena produksi gula pada 2012 baru 2,59 juta ton atau sekitar 50% dari total kebutuhan gula.

Untuk itu, Indonesia harus belajar dari negara-negara produsen gula di dunia, khususnya negara-negara yang berhasil meningkatkan produksi gula sehingga mereka berhasil swasembada gula dan bahkan mengekspor gula, seperti Brazil, Columbia, Thailand dan India.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Direktur Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia yang berpusat di Pasuruhan Jawa Timur, Aris Toharisman mengungkapkan, Indonesia ingin berbagi pengalaman, berbagi inspirasi dengan mereka, apa saja yang telah mereka lakukan di negaranya masing-masing sehingga mereka bisa meningkatkan produksi gula sedemikian besarnya dan menjadi produsen-produsen unggulan di dunia.

Sebaliknya, di Indonesia malah mengalami kemunduran dari sisi produksi. Dahulu Indonesia pernah menjadi eksportir gula terbesar kedua setelah Kuba pada tahun 1930-an. Tetapi kemudian secara berangsur-angsur keadaannya menjadi terbalik, dari negara eksportir menjadi negara importir.

“Oleh karena itu keinginan atau target dari Pemerintah untuk melakukan swasembada gula perlu kita dukung. Katakanlah pencapaian sasaran yang cukup lama tidak juga menjadi kenyataan tentu kita perlu belajar banyak terutama dari negara-negara itu”, kata Aris Toharisman dalam rilis yang diterima harianjogja.com, Rabu (4/12/2013).

Untuk itu, mereka menggelar Workshop Internasional gula di Hotel Hyatt Jogja yang dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan, Rabu (4/12/2013). Pejabat yang hadir di antaranya Deputi Kementerian Perekonomian yang menangani gula, Dirjen Perkebunan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian.

Selain itu hadir pula, Perwakilan dari Badan Internasional, seperti International Sugar Organization (ISO), Common Fund for Commodities (CFC), Lembaga Penelitian Gula Filipina, Lembaga Penelitian Gula Thailand dan Lembaga Penelitian Gula Vietnam. Perguruan Tinggi Gula Brazil, Pusat Penelitian Gula Colombia, Pusat Penelitian Gula Australia dan dari India menyertakan industriawan serta professional di bidang gula.

Workshop ini juga diikuti 100 peserta yang sebagian besar (75%) adalah industriawan dan calon investor yang masuk untuk menggarap gula. Sisanya pelaku (produsen, petani, pedagang), pemerintah, Perguruan Tinggi, PTP Swasta, dan seluruh PTPN di Indonesia yang jumlahnya ada 14 dengan 62 pabrik gula dimana 51 pabrik dimiliki oleh BUMN. Saat ini lahan tebu di Indonesia seluas 451.000 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya