SOLOPOS.COM - Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti turut buka suara terkait viralnya video kerusakan tanaman edelweis rawa di Bandung. (Tangkapan layar Twitter).

Solopos.com, SOLO–Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti turut merespons bahasan tentang kerusakan tanaman bunga edelweis rawa di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang sedang viral.

Sebagai informasi media sosial Twitter sedang ramai pembahasan mengenai kerusakan tanaman bunga edelweis rawa di kawasan Ranca Upas yang diduga akibat kegiatan adventure motor trail yang digelar pada Minggu (5/3/2023) lalu.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Warga internet (warganet) mengungkapkan kekesalan dan kegeraman mereka di media sosial. Mereka merasa kasihan kepada pemerhati dan pelestari lingkungan yang selama ini menjaga kelestarian edelweis di lokasi tersebut.

Dalam sekejap bunga edelweis yang tak bisa hidup di sembarang tempat itu rusak tak tersisa.

Susi Pudjiastuti melalui akun pribadi Twitter, @susipudjiastuti, menyampaikan turut prihatin atas terjadinya peristiwa yang sedang viral itu. Dia bersimpati untuk lelaki yang telah menanam bunga edelweis rawa dengan susah payah tetapi hancur dalam sekejap.

“Saya ikut berduka .. simpati saya untk Bapak yg telah menanam bunga dg susah payah dihancurkan begitu saja. Ada tg busa saya bantu ?” tulis pemilik Susi Air itu dalam cuitannya dikutip Solopos.com, Rabu (8/5/2023).

Cuitan Susi itu diunggah untuk merespons unggahan akun @MrBekalicky89 yang mengungkapkan ihwal rusaknya bunga edelweis rawa disertai dua video.

Pada video pertama yang diunggah memperlihatkan kegiatan advanture motor trail. Video kedua berisi seorang lelaki dewasa yang meluapkan emosinya karena tanaman bunga edelweis di kawasan Ranca Upas rusak.

“Beli motor trail cuma mau jadi babi hutan main kubangan lumpur dan ngerusak bunga edelweis rawa di Ranca Upas kah?? @KementerianLHK #Bandung #RancaUpas #Edelweis,” tulis akun @MrBekalicky89.

Warganet memberi respons beragam pada unggahan Susi Pudjiastuti tersebut. Ada warganet yang menyinggung soal plasma nutfah

“Plasma nutfah yg perlu dilestarikan malah dirusak…,” tulis akun @abdul_jabarsyah dengan nama Prof. AJI.

Cuitan itu dibalas Susi. “Yg lebih menprihatinkan beberapa Plasma nutfah itu untk diperdagangkan,” tulis Susi disertai emoticon telapak tangan menyatu.

Dikutip dari cybex.pertanian.go.id, plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta mikroorganisme.

Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

Upaya pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam hayati tidak dapat dilepaskan dari upaya pengelolaan dan pelestarian plasma nutfah selaku pembawa sifat keturunan spesies keanekaragaman hayati tersebut.

Plasma nutfah adalah substansi yang terdapat dalam setiap makhluk hidup dan merupakan sumber sifat keturunan yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan atau ditarik untuk menciptakan jenis unggul atau kultivar baru.

Termasuk dalam kelompok ini adalah semua kultivar unggul masa kini atau masa lampau, kultivar primitif, jenis yang sudah dimanfaatkan tapi belum dibudidayakan, jenis liar kerabat jenis budidaya, dan jenis-jenis budi daya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Belum Selesai Kasus Pejabat Pamer Moge, Kini Viral Komunitas Trail Rusak Edelweis Rawa di Ranca Upas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya