Solopos.com, NDUGA — Sebelum dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB), pesawat Susi Air sedianya akan mengangkut 15 pekerja pembangunan puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua.
Saat pesawat mendarat di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga ternyata 15 pekerja itu sedang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
Ke-15 pekerja itu berhasil melarikan diri dari KKB setelah dibantu kabur oleh masyarakat.
Dansatgas Humas Damai Cartenz, Kombes Donny Charles Go mengatakan kondisi 15 pekerja pembangunan puskesmas yang sempat disandera KKB stabil.
Saat ini sedang diperiksa penyidik Polres Mimika di Timika.
“Mereka dimintai keterangan terkait insiden yang dialaminya saat berada di Distrik Paro,” kata Kombes Donny seperti dikutip Solopos.com dari Antara.
Aparat keamanan TNI-Polri, Rabu (8/2/2023) berhasil mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang sempat disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Mereka dibantu warga melarikan diri dan bersembunyi di gunung. Sesaat sebelum dievakuasi sempat telepon sehingga posisinya diketahui.
Evakuasi dilakukan dengan menggunakan tiga helikopter yakni dua milik Polri dan helikopter Caracal milik TNI-AU.
Ke-15 pekerja bangunan yaitu Gregorius Yanwarin, Domianus Wenehen, Thadeus Belyanan, Ical Behuku, Simon Walter, Martinus Yanwarin, Gerardius Ruban, Fransiskus Rendi Ruban, Yogi Parlahutan Siregar, Refalino Walten, Antonius Heatubun, Martinus Heatubun, Andreas Kolatlena, Amatus Ruban dan Walterius Emanuel Heatuban.
Untuk mencapai Paro dapat ditempuh sekitar 20 menit dari Kenyam atau 25 menit dari Timika dengan menggunakan pesawat.