SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19. (freepik)

Solopos.com, NEW YORK CITY — Persentase warga Amerika Serikat (AS) yang merasa “sangat bahagia” merosot dari 32 persen pada 2018 menjadi 19 persen pada 2021.

Sementara jumlah warga AS yang merasa “tidak terlalu bahagia” melonjak dari 13 menjadi 24 persen dalam kurun waktu yang sama.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Warga AS merasa sengsara. Mereka lebih sengsara dibandingkan yang mereka alami dalam setengah abad terakhir,” seperti dilansir Antara dari Business Insider pada Minggu (6/2/2022) mengutip General Social Survey.

Studi ini masih berlangsung di Universitas Chicago dan menjadi salah satu proyek sosial paling berpengaruh di AS. Kesengsaraan itu meningkat akibat pandemi Covid-19 yang memasuki tahun ketiga.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: 5 Februari 1869 Penemuan Bongkahan Emas di Australia

Menurut laporan itu, meski vaksin memungkinkan masyarakat untuk melanjutkan kembali normalitas mereka, kemunculan sejumlah varian baru membuat mereka tetap waspada sepanjang 2021 hingga kelelahan.

“Kesengsaraan itu juga mengakar dalam persepsi kami terhadap ekonomi. Harapan warga AS terkait ekonomi anjlok ke posisi terendah dalam satu dasawarsa [terakhir] dalam Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan pada Januari,” imbuh laporan tersebut.

Dijelaskan, meski tingkat upah di AS pada tahun ini telah meningkat dengan laju tercepat sejak 1983, inflasi menang dalam pertarungan “inflasi versus upah”.

“Hal ini sangat menyakitkan bagi warga AS berpendapatan lebih rendah yang tidak dapat lagi bergantung pada bantuan pandemi,” ungkap laporan itu.

Baca Juga: Wow! Pemilik BMW di Amerika Gratis Isi Daya Listrik Dua Tahun

Austalia Buka Perbatasan untuk WNA

Sementara itu, Australia akan kembali dibuka untuk pemegang visa yang telah divaksin penuh dan menyambut kembalinya turis, pelancong bisnis, serta pengunjung internasional lainnya mulai 21 Februari 2022.

“Perubahan ini akan memastikan kami melindungi kesehatan warga Australia, sementara kami terus mengamankan pemulihan ekonomi kami,” kata Perdana Menteri Scott Morrison dalam keterangan tertulis Kedutaan Besar Australia di Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa sistem kesehatan Australia telah menunjukkan ketahanannya selama pandemi Covid-19, termasuk melalui gelombang Omicron baru-baru ini.

Baca Juga: Hampir 8,5 Juta Anak Terpapar Covid-19, Amerika Serikat Krisis Nakes

Dengan membaiknya kondisi kesehatan, termasuk penurunan 23 persen angka rawat inap karena Covid baru-baru ini, Komite Keamanan Nasional Kabinet pada Jumat menyetujui bahwa Australia telah siap untuk selanjutnya kembali membuka perbatasan internasional secara bertahap.

Pemegang visa yang belum sepenuhnya divaksin akan tetap membutuhkan pengecualian perjalanan yang sah untuk memasuki Australia, serta akan mengikuti persyaratan karantina negara bagian dan wilayah.

“Pengumuman hari ini akan memberikan kepastian bagi industri pariwisata vital kami, dan memungkinkan industri tersebut untuk mulai merencanakan, merekrut, dan mempersiapkan pembukaan kembali,” kata Morrison.

Baca Juga: Kombinasi Varian Baru Covid-19 Jadi Ancaman Baru Amerika Serikat

Pada 2018-2019, pariwisata menghasilkan lebih dari 60 miliar dolar Australia (sekitar Rp614,6 triliun) bagi ekonomi Australia, dengan lebih dari 660.000 pekerjaan bergantung pada industri ini.

Sejak Pemerintah Morrison memulai pembukaan kembali perbatasan internasional Australia pada 1 November 2021, negara itu telah mencatat sebanyak hampir 580.000 kedatangan ke Australia, termasuk untuk kembali berkumpul dengan orang-orang terkasih, bekerja, atau belajar.

“Pemerintah federasi terus bekerja dengan pemerintah negara bagian dan wilayah untuk memulai kembali industri pelayaran dengan aman, dan menantikan pengumuman lebih lanjut tentang hal ini pada waktunya,” ujar Morrison.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya