Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo kembali unggul, yang dinilai pengamat sebagai salah satu karakter masyarakat Indonesia yang mudah lupa.
Hasil survei yang dipaparkan Sabtu (15/4/2023) itu menunjukkan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan sebagai tokoh yang paling banyak dipilih responden dalam simulasi pilpres.
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Dalam tiga jenis surveinya, yaitu yang berformat terbuka, semi-terbuka, dan tertutup, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan konsisten mengisi daftar tiga besar yang paling banyak mendulang suara saat simulasi pilpres.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam presentasi hasil survei di Jakarta, Sabtu, menjelaskan Ganjar Pranowo menjadi tokoh yang paling banyak dipilih responden dalam simulasi pilpres berformat terbuka, semi-terbuka, dan tertutup.
Di format terbuka, yang artinya responden memilih langsung calon presidennya dalam simulasi pilpres, Ganjar Pranowo memperoleh 16,5 persen suara dari total 1.216 responden.
Sementara itu, Prabowo Subianto mendapatkan 16,3 persen suara, Anies Baswedan memperoleh 9,8 persen.
Di luar itu, ada nama-nama tokoh lainnya. “Dalam format ini, masih ada 42,2 persen (responden) yang belum menjawab,” kata Deni, mengutip Antara.
Dia lanjut menjelaskan Ganjar Pranowo kembali mendapatkan suara terbanyak dalam simulasi pilpres dengan format semi-terbuka. Dalam format itu, SMRC menyodorkan 30 nama calon kepada para responden, tetapi mereka diperbolehkan memilih tokoh lain.
“Dukungan pada Ganjar semakin besar menjadi 24,3 persen; Prabowo 22,5 persen; Anies 15 persen; Ridwan Kamil 6,8 persen; Erick Thohir 2,8 persen; Mahfud MD 2,8 persen; Sandiaga Uno 2,3 persen; dan nama-nama lain di bawah 2 persen. Masih ada 14,6 persen yang belum menjawab,” kata dia.
Kemudian, simulasi pilpres format tertutup, yang artinya responden hanya dapat memilih dari enam nama yang disodorkan oleh SMRC, Ganjar Pranowo kembali menempati urutan teratas dengan perolehan 26,8 persen, dikuti oleh Prabowo 25,4 persen, Anies Baswedan 16,7 persen.
Pengamat politik Adi Prayitno menyebut tiga faktor yang membuat Ganjar unggul dalam survei terbaru SMRC.
“Para pemilih cepat melupakan dan memaafkan Ganjar, ihwal Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang sempat membuat elektabilitas Ganjar merosot,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (16/4/2023).
Dia menjelaskan para pemilih Indonesia cepat marah, tetapi cepat pula memaafkan, cepat pula memilih orang yang sempat dibenci itu.
“Banyak kasus dan kejadian di negara ini, partai, elite ataupun calon itu dibenci dibully, tetapi sifatnya sesaat, setelah itu publik lupa dan kembali dipilih,” ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik itu.
Kemudian, kata dia, faktor kemesraan yang ditampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar saat seharian berada di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, juga menjadi jawaban sekaligus menepis isu keretakan yang terjadi di antara kedua figur tersebut.
“Basis loyalis Jokowi itu kembali berbondong-bondong memilih Ganjar Pranowo,” ujarnya.
Selanjutnya, kata dia, sikap tegas Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu saat mengeluarkan pernyataan politiknya yang menolak Israel bermain di Piala Dunia U-20 dan membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah.
Keberanian Ganjar untuk bertanggung jawab dan menghadapi protes publik kepadanya, juga dinilai menjadi poin tambah tersendiri dan membuat Ganjar kembali menerima simpati para pemilih.
Sumber: Antara
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
