Solopos.com, JAKARTA — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei pasca- pengumuman hasil KPU, bahwa dukungan terhadap Prabowo-Hatta anjlok menjadi 34,75% dibanding hasil KPU 46,85%.
Sementara, dukungan pada pasangan Jokowi-JK meningkat tajam hingga 65,25% dibandingkan hasil penghitungan KPU sebanyak 53,15%.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
“Alasan dukungan pada Jokowi naik, karena pendukung Prabowo terkesan ragu-ragu atau kerap beralih dukungan. Para pendukung Prabowo-Hatta banyak yang percaya dan menghormati hasil KPU,” kata Peneliti LSI, Ade Mulyana, pada jumpa pers Head to Head Dukungan Prabowo-Jokowi Pascakeputusan Resmi KPU di Kantor LSI, seperti dikutip kabar24.com, Kamis (7/8/2014).
Ade menuturkan alasan lain banyaknya peralihan publik pada Jokowi-JK pasca-pengumuman KPU 22 Juli 2014 lantaran kecewa pada Prabowo yang terkesan tidak legowo pada hasil KPU. Sementara, katanya, Jokowi-JK dinilai publik lebih santun.
Hasil survei LSI juga memaparkan seandainya pilpres 2014 digelar pada hari ini bertepatan dengan proses survei, maka dukungan terhadap Jokowi-JK memperoleh 57,06% dibanding Prabowo-Hatta 30,39%. Sementara, responden yang menyatakan rahasia atau tidak menjawab sebanyak 12,55%.
Ade menambahkan LSI melakukan survei pada awal 4-6 Agustus 2014 menggunakan metode quickpoll dengan jumlah responden sebanyak 1.200 di seluruh provinsi Indonesia.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling dengan margin error survei sebesar +/2,9%.
“Kami juga melengkapi dan memperkuat analisis survei dengan data-data kualitatif yang didapatkan melalui metode in depth interview, FGD dan analisi media,” paparnya.
Ade menambahkan survei menggunakan dana dari kantong LSI tanpa dibiayai siapapun.