SOLOPOS.COM - Baliho bergambar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ternyata belum izin ke Gibran untuk memasang foto itu. (Dok)

Solopos.com, JAKARTA — Lembaga survei Indikator Politik Nasional (IPN) menyebut elektabilitas bakal calon presiden Prabowo Subianto akan menurun jika dipasangkan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan ini mengacu hasil riset terbaru IPN.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (10/10/2023), Direktur Riset IPN, Wahyu Sanjaya, menjelaskan Prabowo Subianto selalu memuncaki elektabilitas tertinggi dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

“Namun jika Prabowo dipasangkan dengan Gibran, minat responden dalam memilih justru menurun dibandingkan jika disandingkan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, atau Menteri BUMN, Erick Thohir,” jelasnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Ia menjelaskan, Prabowo jika dipasangkan dengan Khofifah mendapatkan elektabilitas sebesar 62,4 persen. Lalu pasangan Prabowo-Erick Thohir sebesar 16,3 persen.

Sementara pasangan Prabowo dan Gibran dengan perolehan 5,1 persen suara dan yang berada di urutan terbawah adalah Prabowo dan Airlangga sebesar 2,8 persen.

Namun masih ada yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab yakni sebesar 13,4 persen.

Sanjaya menjelaskan alasan lain elektabilitas Prabowo menurun, di mana mayoritas responden atau sebanyak 67,7 persen tidak mendukung dan sangat tidak mendukung jika Prabowo Subianto memilih Gibran sebagai pasangan.

Sementara, hanya sebagian kecil atau 11 persen yang hanya mendukung Gibran sebagai pasangan Prabowo.

Lalu, yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab sebanyak 20,3 persen responden.

Selanjutnya, jika Prabowo tetap memaksakan Gibran sebagai calon wakil presidennya maka sebanyak 60,1 persen responden akan mengalihkan dukungan kepada kandidat lain.

“Responden yang tetap memilih Prabowo Subianto dan Gibran hanya tersisa 10,3 persen responden dan yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 29,6 persen,” ungkapnya.

Survei publik IPN digelar 12-26 September 2023, mengambil populasi warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu di 34 provinsi di Indonesia.

Dari populasi itu dipilih secara acak sebanyak 1.500 responden, dengan margin of error 3.05 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metodologi pengumpulan suara menggunakan multistage random sampling atau cara pengambilan sampel dengan menggunakan kombinasi dari 2 (dua) atau lebih metode pengambilan sampel yang berbeda.

Para responden diwawancara melalui telepon oleh tim survei Indikator Politik Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya