SOLOPOS.COM - Ketua PSSI Erick Thohir saat menghadiri Official Licensed Product Launch FIFA U-20 World Cup Indonesia 2023 di Atrium Mal FX Sudirman Jakarta, pada Rabu (8/3/2023) lalu.(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Erick Thohir sebagai calon wakil presiden (cawapres) naik di kalangan responden diduga lantaran upayanya melobi FIFA terkait Indonesia yang sempat menyandang status tuan rumah Piala Dunia U-20.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan upaya-upaya yang dilakukan Ketua Umum PSSI itu memiliki insentif atau pendongkrak elektoral.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Ternyata, memang ada indikasi apa yang dilakukan oleh Erick dalam kaitan dengan Piala Dunia U-20 punya insentif elektoral,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei Indikator Politik bertajuk Isu-Isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pascabatalnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Rabu (19/4/2023), mengutip Antara.

Ia mencontohkan insentif elektoral itu dapat dilihat dari hasil survei Indikator Politik periode 8 hingga 13 April 2023 yang menunjukkan elektabilitas Erick sebagai cawapres lebih unggul di kalangan responden yang mengetahui Indonesia sempat menyandang status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dibandingkan di kalangan responden yang tidak mengetahui hal tersebut.

Di kalangan responden yang mengetahui status tuan rumah itu, elektabilitas Erick sebesar 14,7 persen. Sementara di kalangan responden yang tidak mengetahui hal tersebut, elektabilitas Erick hanya 6,9 persen.

Dalam kesempatan sama, Burhanuddin juga menyampaikan hasil survei Indikator Politik terkait elektabilitas delapan nama cawapres.

Hasil survei menunjukkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil unggul dengan persentase elektabilitas sebesar 19,7 persen. 

Di urutan kedua, ada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan elektabilitas 18,4 persen.

Sementara posisi ketiga ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan perolehan elektabilitas sebesar 11,8 persen.

Hasil survei tersebut menunjukkan sebanyak 63,5 persen responden mempercayai Erick berhasil meyakinkan FIFA agar tidak memberikan sanksi berat terhadap Indonesia.

“Mayoritas sebanyak 63,5 persen (responden) percaya bahwa Erick berhasil meyakinkan FIFA sehingga (Indonesia) terhindar dari sanksi berat,” ujar Burhanuddin.

Sementara itu, lanjutnya, sekitar 18,5 persen responden lainnya menyatakan kurang atau tidak percaya dan 18 persen lainnya mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab. 

Sebelumnya, Indonesia berpotensi diberi sanksi berat oleh FIFA usai dibatalkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023.

Burhanuddin menyampaikan Hasil Survei Indikator Politik terkait dengan setuju atau tidak setuju responden dengan pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai tidak mencampuradukkan urusan olahraga dengan politik.

Hasil survei itu menunjukkan sebanyak 73,8 persen responden menyatakan setuju, sekitar 16,1 persen kurang atau tidak setuju, dan 10,1 persen mengaku tidak tahu atau memilih untuk tidak menjawab.

Berdasarkan hasil survei itu, menurut Burhanuddin, publik secara umum tidak menyalahkan Presiden Joko Widodo atas batalnya Indonesia menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20.

“Secara umum, masyarakat tidak menyalahkan Presiden. Buktinya, mereka setuju pernyataan Presiden tentang jangan campur adukkan urusan olahraga dengan politik,” ujar dia.

Survei Indikator Politik terbaru itu diikuti oleh 1.212 responden. Metode survei yang dilakukan adalah menghubungi responden melalui sambungan telepon. 

Selanjutnya tingkat kepercayaan dalam survei tersebut mencapai 95 persen.

 

Sumber: Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya