SOLOPOS.COM - Hasil survei grafik elektabilitas partai yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) di Jakarta, Jumat (4/2/2022). ANTARA/HO-Center for Political Communication Studies

Solopos.com, JAKARTA — Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) periode 21-31 Januari 2022 menunjukkan tingkat elektabilitas tiga partai politik diperkirakan mendominasi pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (4/2/2022), mengatakan ketiga partai itu, yakni PDIP sebesar 15,8 persen, Partai Gerindra (13 persen) dan Partai Golkar (8,1 persen).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Namun Okta menuturkan tingkat elektabilitas sejumlah partai politik cenderung menunjukkan stagnan atau tidak ada perubahan.

Okta mengungkapkan satu partai politik yang menunjukkan kenaikan ditunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mencapai 5,1 persen atau menduduki posisi lima besar di bawah PKB (6,5 persen).

Baca Juga: Hasil Survei, Popularitas dan Elektabilitas Gibran Tertinggi di Jateng

Diungkapkan Okta bahwa kecenderungan elektabilitas PSI meningkat karena faktor sikap kritis terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan termasuk pembangunan stadion dan penanganan banjir yang berpengaruh terhadap elektoral partai yang menyasar generasi milenial itu.

Sebagai catatan, PSI belum mendapatkan kursi di tingkat DPR RI pada Pemilu 2019 namun sudah meraih perwakilan di tingkat DPRD DKI Jakarta.

“Di balik serangan kritik PSI terhadap Anies, terjadi semacam simbiosis mutualisme yakni baik PSI maupun Anies sama-sama berjuang untuk bisa maju ke kancah nasional,” ujar Okta.

Okta menilai DKI Jakarta sebagai barometer politik nasional sehingga menjadi ajang rebutan berbagai kekuatan politik.

Baca Juga: Soal Capres 2024, Bambang Pacul: Lihat Rekam Jejak, Bukan Hasil Survei

Selain lima partai di atas, elektabilitas Partai Demokrat sebesar lima persen pada posisi enam disusul PKS (4,6 persen), dan Nasdem (4,3 persen).

“Dengan modal elektabilitas yang ada, parpol-parpol tersebut bisa mengamankan diri di atas ketentuan ambang batas parliamentary threshold sebesar empat persen,” tutur Okta.

Sementara itu, partai politik yang harus berjuang untuk lolos aturan ambang batas, yakni PPP (2,6 persen) dan PAN (1,5 persen).

CPCS melakukan survei wawancara tatap muka langsung terhadap 1.200 orang responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling periode 21-31 Januari 2022 pada tingkat kepercayaan 95 persen dan tingkat kesalahan kurang lebih 2,9 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya