PARIS–PBB menyatakan Suriah belum sepenuhnya menarik pasukan dan senjata berat dari pusat-pusat kota dan gagal memberikan “sinyal yang jelas” mengenai komitmen mereka untuk perdamaian, Kamis (19/4/2012).
“Pemerintah Suriah belum sepenuhnya melaksanakan kewajiban awal mengenai tindakan dan penyebaran pasukan, atau mengembalikan mereka ke barak,” ungkap Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life
Menurut Ban, insiden kekerasan dan laporan korban terus meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan masing-masing pihak melaporkan adanya tindak kekerasan oleh sisi berseberangan. Pernyataan Ban ini menggarisbawahi kekhawatiran serta keraguan Barat terhadap upaya gencatan senjata dan upaya perdamaian di Suriah yang seharusnya telah berjalan selama sepekan terakhir.
Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy, mengatakan, solusi untuk krisis di Suriah adalah dengan pembentukan sebuah koridor kemanusiaan sehingga oposisi bisa bertahan.
“(Presiden) Bashar al Assad berbohong. Dia ingin menghapus Homs dari peta seperti (mantan pemimpin Libya, Muammar) Kadhafi ingin menghancurkan Benghazi,” ujarnya di radio Europe 1, menjelang pertemuan Sahabat Suriah di Paris.
Sejauh ini Damaskus telah menantang anjuran Ban mengenai jumlah dan ruang lingkup misi pemantauan PBB di Suriah, termasuk menolak bantuan pesawat helikopter dan pesawat dari Eropa bagi tim pemantau.