SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) didampingi ketua PFI Yogyakarta Tolcah Hamied melihat Pameran Foto Nusa Bahari di Bentara Budaya Yogyakarta, Rabu (9/9) malam. Dalam kesempatan tersebut menteri KKP memberikan apresiasi atas karya foto yang dipamerkan. (Gigih M. Hanafi/Harian Jogja )

Sumber daya laut akan habis. Menteri Susi menyiapkan langkah moratorium penangkapan ikan.

Solopos.com, SOLO – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengemukakan, sumber daya laut di Indonesia sudah akan habis. Dengan demikian, hal yang  dilakukan sekarang adalah melakukan budi daya ikan.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Harus ada keberlanjutan (sustainability) agar hasil kelautan dapat diperuntukkan bagi generasi selanjutnya,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dalam Lokakarya Publik Laut Masa Depan Bangsa Kebijakan Strategis Kelautan dan Perikanan, di Ballroom Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Terkait hal itu, sebagaimana dilansir laman Setkab.go.id, Rabu (30/9/2015), Susi menyampaikan, pihaknya tengah menyusun Peraturan Menteri (Permen)  untuk melakukan moratorium dalam hal penangkapan ikan. Hal ini juga dilakukan oleh negara lain dalam mengantisipasi permasalahan yang sama terkait Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing.

Bantuan TNI AL
Dalam kesempatan itu Susi Pudjiastuti juga menyampaikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga meminta bantuan kepada TNI Angkatan Laut untuk bekerja sama dalam menangani masalah penangkapan ikan tersebut. “Dengan koordinasi dan moratorium yang dilakukan, pasokan pertumbuhan perikanan menjadi naik,” ujarnya.

Menurut Susi, saat dirinya berkunjung ke Sabang, beberapa waktu lalu, wali kota Sabang menyampaikan sekarang ini hasil penangkapan iklan nelayan mencapai 15-20 ton per hari, dan ini sangat berpengaruh kepada perekonomian di masyarakat.

Tentunya, lanjut Susi, agar ke depan lebih baik perlu kesepahaman bersama dan dituntut untuk bekerja karena anggaran yang diperuntukkan bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan meningkat.

“Membangun, bekerja, berindustri itu bisa dilakukan untuk meningkatkan pembangunan bahari Indonesia,” tutur Menteri Kelautan dan Perikanan ketika berbicara melihat peluang dari naiknya nilai dolar AS.

Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan ini rencana juga akan dilaksanakan secara berkala dan mengundang berbagai pihak

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya