SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Sumbangan sektor ekonomi terhadap pertumbuhan domestik regional bruto (PDRB) mulai bergeser. Sumbangan sektor pertanian yang semakin kecil diminta untuk diwaspadai.
Menurut konsultan independen, Hidayatullah Al Banjari, berdasar data yang diterima dari Badan Pusat Statistik (BPS), jika dulu pertanian bisa memberikan sumbangan ke PDRB kisaran 30% hingga 40%, sekarang hanya 23%. Kemudian, industri pengolahan memberikan sumbangan semakin tinggi dari 18% menjadi 22%. Sementara, industri perdagangan, hotel dan restoran (PHR) berkisar 20% hingga 21%, diikuti sektor jasa 14%.
“Empat sektor ini memberikan sumbangan terbesar. Kalau saya lihat dari analisis data, pergeseran sumbangan PDRB ini terjadi karena berkurangnya lahan pertanian yang berpengaruh terhadap luasan jumlah produksi dan lapangan kerja. Sehingga, sumbangan PDRB kurang,” tutur Hidayatullah.
Ia melanjutkan, peralihan itu terjadi karena minat yang cukup tinggi dari pelaku usaha atau petani untuk alih profesi. Selain itu, banyak modal atau investasi masuk Soloraya, baik untuk pembukaan pabrik baru atau perluasan industri. Yang arahnya ke industri pengolahan termasuk industri makanan.
“Kalau untuk perekonomian Soloraya, kondisi ini bagus tapi harus diwaspadai. Karena, bisa mengancam ketahanan pangan Soloraya. Sekarang secara nasional saja kebutuhan pangan sudah banyak yang impor. Seperti, beras dan garam.”

Dengan beralihnya fungsi lahan dari pertanian dan berkurangnya produksi, otomatis pasokan bahan pokok akan berkurang, dan ketergantungan terhadap bahan pangan luar tinggi.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Ia meminta kepada pemerintah dan dunia usaha agar bisa masuk ke intensifikasi lahan. “Itupun harus menyesuaikan tren yakni memproduksi produk yang memiliki nilai jual tinggi. Seperti beras organik. Sayur dan buah, kalau bisa juga di arahkan kepada produk organik.”
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo, Farid Sunarto, membenarkan sumbangan sektor pertanian terhadap ekonomi Soloraya turun. Menurutnya, faktor iklim yang tidak menentu telah berimbas pada produksi pertanian. Selain itu, faktor bencana juga akan berimbas pada hasi produksi sayuran. “Tetapi, kalau soal alih fungsi lahan jadi industri itu variabel ke sekian. Kalau bicara lahan, sumber lahan di Soloraya masih sangat luas,” tambah pemilik PT Salsa Centra Subur tersebut kepada Espos, Selasa (3/5).
Untuk meningkatkan sumbangan ke PDRB melalui hasil pertanian organik, menurut Farid, itu harus diterapkan semua pelaku pasar. Tidak hanya oleh petani. “Perlu lembaga yang perlu mem-branding dan mengedukasi keuntungan-keuntungan menerapkan pertanian organik. Dan yang lebih penting, perlu antisipasi masuknya pasokan bahan pangan dari luar.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya