Suliyono belajar sendiri tentang teror melalui Internet sebelum melancarkan penyerangan ke Gereja St Lidwina Sleman.
Solopos.com, JAKARTA — Mabes Polri mengungkapkan Suliyono, 22, tersangka pelaku penyerangan Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog, Sleman, bergerak seorang diri. Dia belajar aksi teror dan penyerangan dari dunia maya atau Internet juga seorang diri.
Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, ?mengemukakan pelaku atas nama Suliyono itu tidak ikut jaringan teroris manapun untuk melakukan aksi teror dan penyerangan. ?Namun, Suliyono melaksanakan aksi teror seorang diri dan belajar kekerasan dari Internet.
“Sejauh ini kami melihat pelaku ini adalah lonewolf ya. Dia belajar tentang teror dan penyerangan itu dari Internet dan melaksanakan hal itu atas dorongan dirinya sendiri,” tuturnya, Selasa (13/2/2018).
Setyo menjelaskan pelaku juga sempat mencari sejumlah gereja terdekat dengan lokasinya untuk dijadikan target penyerangan melalui Internet. Melalui Internet pula pelaku sempat mencari beberapa senjata tajam untuk melancarkan aksi terornya di Gereja Katolik St. Lidwina Stasi Bedog.
“Saat ini kami masih mendalami keterangan dari pelaku. Kami memastikan akan mengembangkan kasus ini,” katanya.
Pada Minggu (11/2/2018) sekitar pukul 07.45 WIB, Gereja St. Lidwina diserang seorang pria bersenjata yang kemudian diketahui bernama Suliyono, 22, warga Banyuwangi, Jawa Timur.
Adapun korban dari kejadian tersebut berjumlah tiga orang antara lain Budijono, Romo Prier, dan Aiptu Munir. Ketiga korban mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuhnya akibat serangan senjata tajam dari pelaku.