SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Suku bunga the Fed dinaikkan sebesar 0,25%.

Solopos.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai penaikan federal fund rate Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, tak berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Alasannya, menurut dia, level penaikan suku bunga AS yang hanya sebesar 25 basispoin terbilang masih rendah, dan belum sebanding dengan level BI Rate yang mencapai 7,5%.

“Kita kan pengaruhnya kecil, kalau di Amerika dan Jepang pengaruhnya besar karena bunga mereka kecil. Kalau suku bunga dinaikkan 0,25%, artinya [meningkat] 100% [dari level sebelumnya],” kata JK di Istana Wakil Presiden, Kamis (17/12/2015).

Untuk diketahui Federal Reserve akhirnya memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan di level 0,25% untuk kali pertama dalam sembilan tahun terakhir. Pada Rabu (16/12/2015) waktu setempat, The Fed menyatakan akan menaikkan suku bunga acuan dengan kisaran target 0,25%-0,5%, menandai berakhirnya era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa.

Hal itu didasari pertimbangan membaiknya kondisi pasar tenaga kerja tahun ini dan keyakinan adanya kenaikan inflasi.

Menurut hasil akhir pertemuan yang berlangsung dua hari itu, The Fed berharap perkembangan kondisi-kondisi ekonomi akan menjamin kenaikan suku bunga secara bertahap.

Sebagai respons pernyataan tersebut, kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya