SOLOPOS.COM - EVAKUASI -- Sebuah helikopter yang dipergunakan untuk evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Sabtu (12/5/2012). (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

EVAKUASI -- Sebuah helikopter yang dipergunakan untuk evakuasi jenazah korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100, Sabtu (12/5/2012). (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

BOGOR – Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Herry Bhakti menyatakan, pilot Sukhoi Superjet 100 meminta izin turun ke tiga ribu kaki dari 10 ribu kaki sejak sebelum Lapangan Udara (Lanud) Atang Sandjaja, Bogor, Jawa Barat dan permintaan tersebut mendapat ijin Air Traffic Controller.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Saat itu Sukhoi tengah berada di training area lanud tersebut dan bisa memutar bahkan pesawat pun bisa landing di sana. Jadi tidak ada masalah dengan teknis operasional,” katanya saat mendampingi Menteri Perhubungan EE Mangindaan di Lapangan Pasir Pogor, Bogor, yang menjadi lapangan heli untuk evakuasi korban, Sabtu (12/5/2012).

Dirjen menambahkan, selanjutnya pesawat memutar di atas Lanud yang kemudian melanjutkan perjalanan, namun setelah itu kehilangan komunikasi. “Selanjutnya pesawat hilang, dan di sana tidak naik lagi,” katanya.

Seperti diketahui, pesawat Sukhoi Superjet 100 itu akhirnya diduga menabrak tebing di Gunung Salak, Bogor. Ia menambahkan proses investigasi kejadian tersebut paling cepat bisa dilakukan dalam waktu tiga bulan dan maksimum satu tahun tergantung dari data yang masuk dari tim evakuasi. Setelah itu digabung semuanya dengan data Komite Nasional Keselamaatn Transportasi.

Terkait dengan pembelian Sukhoi sendiri, ia menyatakan hal itu murni business to business. Namun, kata dia, kalau memang ada kesalahan tentunya pihaknya akan melindungi publik karena pesawat itu dinilai tidak aman. “Tapi kalau pesawatnya bagus, berarti bisa saja mereka melanjutkan untuk membeli pesawat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya